Jakarta, Aktual.com – Tudingan Menteri ESDM Sudirman Said kepada para pengkritik pemerintah atas Blok Masela, menuai kecaman. (Baca: Sudirman Said Lontarkan Tudingan ke Pengkritik Blok Masela)
Salah satunya dari pengamat pertambangan Yusri Usman. Menurut dia, pernyataan Sudirman yang mengatakan ada pihak lakukan kebohongan dengan sering atas namakan rakyat saat bekerja, lebih cocok dialamatkan untuk diri si menteri sendiri.
“Ucapan Menteri Sudirman tersebut lebih cocok ditujukan ke dirinya sendiri. Contohnya kasus Freeport dan rencana bebas ekspor mineral mentah dalam rencana revisi UU Minerba itu sama saja Sudirman Said mengajari pengusaha tidak taat terhadap UU dan Peraturan yang berlaku,” papar Yusri, Sabtu (27/2).
Menurut Yusri keinginan Kementerian ESDM untuk membuka kembali kran ekspor mineral mentah adalah wacana keliru. Alasan ketidakmampuan perusahaan tambang bangun smelter, kata dia, hanya demi kepentingan tertentu saja.
Dari 88 perusahaan yang serius membangun smelter, kata dia, lebih separuhnya menunjukkan progres di atas 70 persen. Bahkan ada yang sudah 100 persen. Sebahagian besar rata-rata sudah di atas 30 persen.
“Kecuali yang tidak bertikad baik seperti PT.Freeport Indonesia dengan Newmont masih 11, 5 persen,” beber dia.
Jadi, wacana membuka ekspor mineral mentah oleh Sudirman Said diduga hanya kepentingan asing dengan menggunakan elit-elit menekan petugas partai yang bisa mengendalikan Sudirman Said.
“Ini jelas-jelas pengkhianatan terhadap UUD 1945 pasal 33. Ini bukan permukatan jahat, tetapi perbuatan jahat terhadap konstitusi” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh: