Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengaku konsisten untuk mengembangkan blok migas di kawasan laut Natuna. Pengembangan blok yang terletak di perbatasan beberap negara ini dinilai mempunyai posisi geopolitik yang strategis untuk menjaga eksistensi Indonesia dari klaim negara lain.

Wakil menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan bahwa pihaknya telah menugaskan pengembangan Blok East Natuna tersebut kepada Pertamina untuk dikembangkan sebagaimana mestinya.

“Kita sudah menugaskan Pertamina untuk mengembangkannya,” kata Arcandra Kepada Aktual.com, ditulis Senin (13/2).

Namun dia masih menunggu laporan terbaru dari perusahaan plat merah itu atas progres yang dilakukan.

“Kita lihat nanti hasil pengembangannya, kita tunggu,” pungkasnya.

Sebabaimana diketahui bahwa Inisiatif untuk mengembangkan Blok Natuna merupakan keinginan dari pemerintah. Bahkan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar dalam tiga tahun ke depan, blok ini dapat berproduksi.

Blok ini menjadi perhatian pemerintah karena belum juga berproduksi sejak dieksplorasi 1973 silam. Padahal, potensi yang ada di blok ini bisa empat kali lipat dari Blok Masela. Belum lagi wilayah blok tersebut juga tengah jadi sorotan lantaran jadi titik klaim China untuk Laut China Selatan.

Kementerian ESDM mencatat, cadangan gas di tempat atau Initial Gas in Place (IGIP) di Blok East Natuna mencapai 222 triliun kaki kubik (tcf), dan cadangan terbuktinya 46 tcf.

Sayangnya, kandungan karbon dioksida (CO2) yang tinggi, yakni sebesar 72 persen, jadi kendala lantaran teknologi yang digunakan berbiaya mahal.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka