Jakarta, Aktual.co — Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi mengatakan bahwa tujuh penanda berupa mooring buoy di lokasi penemuan serpihan QZ8501 di Laut Jawa, hilang.
Selain itu, faktor angin dan sebagainya juga menjadi penyebab hilangnya tanda tersebut.
“Jadi beberapa buoy yang sudah kita pasang hilang,” kata Supriyadi, Rabu (21/1).
Dia menambahkan, pada Selasa (20/1) kemarin, gelombang di lokasi pencarian tingginya mencapai lima meter, dan kecepatan angin 40 knot. Hal ini memungkinkan tali pada mooring buoy tak mampu menahan kecepatan angin dan ombak.
Basarnas memasang delapan tanda berupa mooring buoy. Sebanyak tujuh dari delapan tanda tersebut telah hilang.

Artikel ini ditulis oleh: