Dirut Mangkir, RDP Batal
DPR lagi-lagi dikecewakan dengan ketidakhadiran Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik pada RDP. Berdasarkan penjelasan Direktur Keuangan Pertamina yang mewakili pada RDP tersebut, Dirut berhalangan karena menghadiri forum Asia-Afrika di Bali.
“Dirut berhalangan karena menghadiri Asia-Afrika Forum yang memang hari ini sudah dijadwal lama oleh pemerintah antara Indonesia dengan 46 negara Asia–Afrika, yang mana disana juga ada beberapa aset Pertamina,” jelas Arief Budiman.
Akibat daripada itu, DPR membatalkan rapat dan menaikan tingkat pembahasan pada rapat kerja dengan menghadirkan Menteri terkait. Menurut Herman Khaeron selaku pimpinan rapat, jika pun pertemuan itu dilanjukan, tidak akan ada hasil apapun, sehubung yang merepresentasikan Pertamina tidak memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan strategis mengenai kesepakatan penyelesaian masalah termasuk besaran ganti rugi terhadap korban.
“Kemarin di Balikpapan ada keinginan dari anggota dewan, terkait ganti rugi agar diputusakan di Balikpapan. Pak Toharso (Direktur Pengolahan) tidak sanggup memutuskan sendiri. Apakah sudah ada keputusan dari Pertamina untuk yang wafat? kalau belum ada keputusan, buat apa rapat hari ini. Kami tidak ingin penyelesaian masalah ini menunggu hasil Polda Kaltim siapa yang meyebabkan ini terjadi. Karena kalau menunggu itu, masyarkat semakin ditelantarkan dengan ketidakpastian. Jadi kami agendakan Raker Senin (16/4).” Jelasnya.
Adapun komisi VII DPR mencatat beberapa peroalan yang belum terungkap akibat tumpahan minyak yakni 10 set jaring ikan, 600 bubu milik KUB Sumber Bahagia dan KUB Semangat Baru di Kariagau, dan sebanyak 45 kapal serta 181 nelayan yang tidak bisa melaut selama 3 hari akibat ceceran minyak.
Selanjutnya, KLHK Akan Tuntut Ganti Rugi
Artikel ini ditulis oleh:
Eka