Jakarta, Aktual.com – Tim nasional Italia menjuarai Euro 2020 seusai menundukkan Inggris lewat adu penalti yang berkedudukan 3-2 dalam partai final di Stadion Wembley, London, Ahad (11/7) waktu setempat (Senin WIB).
Hasil itu jadi antiklimaks bagi penampilan Inggris yang sempat unggul lewat rekor gol tercepat final Euro yang disarangkan Luke Shaw, tetapi Italia menyamakan kedudukan saat kerja keras mereka berbuah gol Leonardo Bonucci menit ke-67.
Setelah skor 1-1 bertahan hingga waktu normal dan babak tambahan 2×15 menit, Inggris kembali mendapat keunggulan setelah algojo kedua Italia Andrea Belotti eksekusinya digagalkan oleh kiper Jordan Pickford.
Namun peruntungan Inggris berubah lantaran Marcus Rashford dan Jadon Sancho yang baru masuk di pengujung babak tambahan khusus untuk adu penalti malah gagal melakoni tugasnya, tendangan Rashford membentur tiang dan Sancho dimentahkan oleh Gianluigi Donnarumma.
Pickford sempat menghidupkan asa Inggris sejenak ketika menggagalkan tendangan penentu kemenangan Jorginho, tapi beban besar sebagai algojo kelima The Three Lions tak mampu dipikul oleh talenta muda Bukayo Saka yang mendapati tendangannya dimentahkan oleh Donnarumma, demikian catatan laman resmi UEFA.
Dengan kemenangan adu penalti ini, Italia menambah daftar koleksi mereka menjadi dua trofi Henri Delauney setelah pertama kali menjuarai Euro pada 1968.
Sementara Inggris dan Gareth Southgate seolah mengulangi kenangan buruk kekalahan adu penalti di Wembley seperti semifinal Euro 1996.
Inggris mengawali pertandingan dengan baik saat Shaw menciptakan gol tercepat final Euro pada menit pertama dan 57 detik untuk menaklukkan kiper Gianluigi Donnarumma demi membawa tuan rumah memimpin.
Selepas gol itu pertandingan didominasi Italia, yang sayangnya tak kunjung menemukan penyelesaian bagus di sepertiga akhir mereka.
Sebuah eksekusi tendangan bebas Lorenzo Insigne pada menit keenam masih melambung, sedangkan tembakan Ciro Immobile bisa dihadang John Stones dan sambaran bola muntah bisa mudah dijinakkan kiper Jordan Pickford saat injury time.
Keunggulan dipertahankan Inggris hingga turun minum, tapi dominasi masih menjadi milik Italia yang diperkuat dengan keputusan krusial Roberto Mancini memasukkan Domenico Berardi menggantikan Ciro Immobile, membuat Federico Chiesa leluasa menebar ancaman selepas berpindah ke sektor sayap kiri Gli Azzurri.
Akumulasi perubahan itu berbuah pada menit ke-67 saat Bonucci mencetak gol penyama kedudukan, memanfaatkan bola muntah hasil sundulan Marco Verratti yang tak diamankan sempurna oleh Pickford dalam situasi sepak pojok.
Gareth Southgate merespon keadaan dengan menanggalkan skema tiga bek dan menarik keluar Kieran Trippier digantikan Bukayo Saka disusul masuknya Jordan Henderson menggantikan Declan Rice demi melapisi bek sayap Inggris yang mungkin menimbulkan celah dalam formasi 4-2-3-1.
Sayang keadaan tak banyak berubah bagi Inggris yang hingga waktu normal berakhir gagal menambah catatan tembakan tepat sasaran tunggal dari gol Shaw, demikian juga Italia tak mampu serta merta membalikkan keadaan sepenuhnya sehingga laga dilanjutkan ke babak tambahan 2×15 menit.
Di babak tambahan waktu pertama, kedua tim berusaha mengubah keadaan dengan Mancini mengutus Manuel Locatelli menggantikan Verratti dan Southgate menarik Mason Mount digantikan Jack Grealish.
Inggris beroleh peluang bagus pada menit ke-97 saat sapuan sepak pojok mereka jatuh di luar kotak penalti Italia, sayang tembakan spekulasi Kalvin Phillips masih melenceng tipis dari sasaran.
Enam menit berselang di ujung lapangan yang berbeda, Pickford kembali dipaksa melakukan penyelamatan untuk menyergap sontekan Bernadeschi menyambut umpan tarik Insigne.
Di babak tambahan kedua, Italia berusaha menyuntik tenaga di lini belakang dengan menarik keluar Emerson digantikan Alessandro Florenzi, sedangkan Inggris melakukan pergantian ganda dengan Marcus Rashford dan Jadon Sancho untuk Henderson dan Kyle Walker.
Namun situasi tak berubah dan pemenang harus ditentukan lewat adu penalti.
Ketika eksekusi penalti Saka selaku algojo kelima Inggris dimentahkan oleh Donnarumma, Italia mengunci gelar juara Euro kedua mereka setelah 1968. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin