Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan di pasar spot antarbank di Jakarta, Kamis sore, melemah 25 poin menjadi Rp12.251 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.226 per dolar AS.

Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali melemah di tengah aksi pelaku pasar yang cenderung mengambil posisi menunggu menjelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2014.

“Saat ini pergerakan rupiah cenderung konsolidasi menjelang pelantikan Presiden-Wapres RI nanti dan susunan kabinet pemerintahan baru,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/10).

Dalam fase itu, lanjut dia, pelaku pasar uang di dalam negeri akan cenderung mengambil posisi aman dengan melepas rupiah dan mengalihkan ke mata uang dolar AS.

“Diharapkan, sentimen politik di dalam negeri tidak memanas sehingga nilai tukar rupiah ke depan bergerak stabil dengan potensi penguatan,” katanya.

Dari eksternal, lanjut dia, sentimennya juga cenderung masih menopang mata uang dolar AS. Ekonomi AS diperkirakan masih tumbuh baik meski dibayangi perlambatan global seperti yang terjadi di negara-negara kawasan Eropa, Jepang, dan Tiongkok.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa pernyataan Gubernur The Fed Jannet Yellen yang cukup optimistis terhadap prospek ekonomi AS menjadi salah satu penopang dolar AS kembali menguat.

“Sebagian pelaku pasar juga menilai bahwa outlook perekonomian AS masih sejalan sesuai target sehingga dolar AS masih mempunyai kekuatan untuk menguat,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis (16/10) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.207 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.229 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka