Jakarta, Aktual.com — Analis mengungkapkan bahwa harga minyak dunia naik di perdagangan Asia karena investor menunggu laporan energi terbaru AS dan pengumuman kebijakan Federal Reserve hari ini dengan harapan akan menjelaskan rencana untuk menaikkan suku bunga.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik enam sen menjadi 60,03 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk Agustus naik empat sen menjadi 63,74 dolar AS per barel di perdagangan sore.
Pasar berharap untuk beberapa petunjuk tentang waktu bank sentral AS untuk menaikkan suku bunganya menyusul serangkaian data ekonomi utama dunia itu yang secara luas positif dalam beberapa pekan terakhir.
Para dealer “berada di tepi kursi mereka, menunggu hasil pertemuan (Federal Reserve) dan persediaan minyak mentah AS sebelum membuat tindakan pada harga,” kata Daniel Ang, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura, Rabu (17/6).
Departemen Energi (DoE) akan merilis laporan bahan bakar minyak untuk pekan yang berakhir 12 Juni pada Rabu waktu AS.
Laporan American Petroleum Institute, Selasa, mengisyaratkan penurunan 2,9 juta barel dalam persediaan minggu lalu, penurunan mingguan ketujuh berturut-turut.
Sebuah kemerosotan dalam stok AS dipandang sebagai indikator permintaan yang sehat di konsumen minyak mentah utama dunia itu, sehingga mendukung harga global.
Pasar telah berharap bahwa pengurangan dari cadangan minyak Amerika Serikat yang berlimpah selama musim panas, ditambah dengan pelambatan dalam produksi minyak serpihnya, bisa mengurangi kelebihan pasokan global.
Sebuah surplus dalam persediaan AS adalah alasan utama harga minyak jatuh lebih dari 50 persen antara Juni hingga Januari lalu.
“Kami akan menunggu untuk melihat berapa banyak produksi meningkat. Dalam peristiwa produksi terus meningkat, kami akan mengkhawatirkan tentang masalah kelebihan pasokan akan terus bergerak maju,” kata Ang, mengacu pada laporan DoE.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka