Jakarta, Aktual.com — Rencana Komisi Nasional Hak Asasi Manusi (Komnas HAM) melibatkan Amerika Serikat (AS) dalam penuntasan peristiwa pelanggaran HAM di tahun 1965, justru merupakan pintu masuk untuk memuluskan kepentingannya di Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, di Jakarta, Rabu (16/3).

“Mengundang campur tangan asing masuk ikut menyelesaikan persoalan bangsa sendiri dapat memperkeruh suasana, karena Amerika sendiri bisa jadi punya agenda khusus,” kata dia.

Politikus PDI Perjuangan ini bahkan menyakini jika penyelesaian pelanggaran HAM berat yang terjadi 50 tahun silam dapat diselesaikan tanpa campur tangan pihak asing.

“Masalah domestik sebaiknya diselesaikan oleh bangsa sendiri dengan cara Indonesia,” sebut mantan Sekretaris Militer itu.

Hasanuddin mengingatkan Komnas HAM agar mempertimbangkan kembali keinginannya yang akan meminta bantuan kepada Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, untuk ikut menyelesaikan ‘peristiwa 1965’.

“Marilah kita selesaikan persoalan bangsa dengan musyawarah untuk mencapai mufakat tanpa harus saling mendiskreditkan pihak lain, apalagi sampai melibatkan pihak-pihak asing,” tandasnya.

Sebelumnya, Komnas HAM berencana meminta bantuan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pertumpahan darah 50 tahun lalu. Lembaga ini meminta deklasifikasi dokumen-dokumen rahasia AS yang dapat memberikan titik terang mengenai bagaimana pembunuhan itu direncanakan dan sejauh mana Amerika Serikat bekerjasama dengan militer Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang