Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama membenarkan bahwa telah terjadi aksi mogok kerja yang dilakukan sekitar 1000 karyawan di perusahaan yang beroperasi di Papua itu.
Aksi ini sudah berlangsung sejak tanggal 28 September 2016. Saat ini perusahaannya sedang menangani sejumlah tuntutan dari pekerjaan.
“Ada sekitar 1.000 pekerja yang mogok, sekarang sedang ditangani manajemen perusahaan, saya harap perundingannya bisa segera selesai,” kata Riza kepada Aktual.com, Selasa (4/10)
Riza menambahkan, para pekerja yang mogok ini berasal dari operasi tambang terbuka Grasberg di Timika, Papua. Sedangkan operasi under ground tidak mengalami gangguan.
“Untuk operasi tambang bawah tanah tidak terkena dampak dari gangguan ini dan operasi pabrik pengolahan masih berlangsung secara terbatas,” tandasnya.
Sementara, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Bambang Gatot Ariyono mengakui sudah menerima laporan terkait adanya mogok kerja yang dilakukan oleh sejumlah karyawan PT Freeport tersebut.
Persoalan tersebut kini sedang ditangani oleh pemerintah dan PT Freeport. Adapun yang menjadi tuntutan pekerja yaitu terkait dana pesangon.
“Sudah ada laporan. Sedang diatasi. Masalah tuntutan karyawan mau berhenti grasbreg minta bonus,” kata Bambang.
*Dadang
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta