Yogyakarta, Aktual.com – Dengan menaiki bentor, massa mahasiswa aliansi Panama atau Persatuan Aksi Nasional Mahasiswa kembali geruduk DPRD DIY demi menyuarakan tuntutan pecat dan tangkap Menteri BUMN Rini Soemarno, Jumat (15/4).

“67,4 miliar rupiah uang Rini yang tersimpan di rekening itu berstatus bebas pajak, kami percaya jumlah itu masih terlalu kecil!” teriak Humas Panama, Rohiman, dalam orasinya.

Hingga hari ini, 7 orang mahasiswa dari aliansi Panama telah 6 hari melakukan aksi mogok makan total. Kondisi kesemuanya tampak telah melemah. Namun, mereka tetap bertekad terus melanjutkan aksi protes menuntut Menteri BUMN dipecat dan ditangkap karena keterkaitan namanya dalam data kasus Panama Papers.

“Silahkan tunggu, 2 Mei nanti (Hari Pendidikan), kami bersama rekan mahasiswa lain dari 45 kota, 178 kampus, akan memasuki Jakarta serentak melakukan ‘dentuman besar’ menuntut Presiden Jokowi menurunkan Rini Soemarno sebagai Menteri!” tegas Rohiman.

Ia menambahkan, sebagai seorang warga negara ia tidak rela jika pemerintahan saat ini dikotori oleh pejabat yang terlibat skandal kejahatan keuangan.

Sangat ironis, menurutnya, jika rakyat miskin saja diberi kewajiban biaya pajak oleh pemerintah dengan slogan ‘orang bijak taat pajak’, namun di sisi lain, ada seorang pejabat pemerintah yang justru dengan seenaknya menggelapkan kewajiban pajak.

“Negeri ini sudah terlalu banyak mengalami kesalahan-kesalahan. Katanya negara hukum tapi Rini tidak pernah diusut, ada apa? Negara-negara luar sudah memberi respon atas kasus (Panama Papers) yang melibatkan pejabat negara mereka, bagaimana dengan Indonesia?” tanya Rohiman.

Artikel ini ditulis oleh:

Nelson Nafis