Gunung Agung

Karangasem, Aktual.com – Status awas Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali membawa dampak kurang baik pada sektor pariwisata di wilayah tersebut. Khususnya, tingkat hunian hotel dan vila di daerah Sidemen, Karangasem. Sejumlah tamu dari mancanegara yang sudah melakukan reservasi pemesanan kamar hotel dan vila ramai-ramai membatalkannya pasca-Gunung Agung dinaikkan levelnya.

Made Bagiarta, Manager Villa Barong menjelaskan, sejak tanggal 26 lalu banyak tamunya yang membatalkan pemesanan kamar.‎ “Beberapa tamu cancel pemesanan kamar. Alasan mereka karena status Gunung Agung,” kata Bagiarta, Kamis (28/9).

Jumlah penurunannya cukup lumayan. Bagiarta mengonfirmasi angka penurunan tersebut mencapai 15 persen. “Angka penurunannya untuk sementara ini 15 persen. Kita tidak tahu ke depannya. Kalau masalah kerugian cukup besar. 90 persen tamu di sini asing. Mereka biasanya dari Eropa,” ujarnya.

Bagiarta mengaku sudah menyiapkan langkah evakuasi jika sewaktu-waktu Gunung Agung meletus. Meski berjarak 25 kilometer dari puncak gunung, namun ia tak mau mengambil risiko.

Hal senada diungkapkan oleh Nandarlita. Ia juga merasakan dampak yang sama meski Gunung Agung berada jauh dari Seminyak yang terletak di kawasan Kuta, Kabupaten Badung.

Tak hanya kepada hotel dan vila, aktivitas Gunung Agung juga membawa dampak kepada pengusaha wisata bawah laut. Nandarlita yang juga memiliki usaha divingmendapat pembatalan pemesanan dari beberapa tamunya dari berbagai negara. Ia sudah menjelaskan jika Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung merupakan kawasan yang cukup jauh dari Gunung Agung di Karangasem.

“Itu karena media luar negeri sangat sensasionalis dan bombastis memberitakan Gunung Agung. Jadi aku kan punya villa di sini dan sudah ada empat lebih tamu ku cancel, jadi aku ke sini untuk melihat sendiri seperti apa sih,” tutur Nandarlita saat ditemui di Pos Pemantauan Gunungapi Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

Dari konfirmasinya kepada sejumlah tamu mancanegara yang membatalkan pesanan, Nandarlita mendapat pengakuan jika Gunung Agung akan meletus dan mereka cukup khawatir akan hal itu.

“Makanya aku mau make sure efek media luar sampai begitunya. Ternyata di sini gak sebegitunya, itu sudah horor duluan bagi memreka,” ungkapnya.

Mereka yang membatalkan pesanan di antaranya tamu asal Australia, Amerika Serikat, New Zealand dan berbagai negara lainnya.‎ “Mereka rata-rata sudah booking 1 minggu sampai 10 hari. Permalamnya Rp3,5 juta. Bayangkan saya harus refund mereka. Hitung saja kerugiannya. Saya harus merefund sampai Oktober nanti. Ada juga yang menginap Desember minta di-refund,” beber dia.‎
Laporan Bobby Andalan, Bali

Artikel ini ditulis oleh: