Dalam daftar nama terduga yang akan dibebaskan termasuk pendiri Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), anggota parlemen dan pelatih tim sepak bola. Seorang akuntan dari surat kabar oposisi Cumhuriyet, yang dipenjara selama 267 hari, juga termasuk dari mereka yang akan dibebaskan. Sementara penyelidikan perkara terhadap 17 pegawai surat kabar lainnya masih terus berlanjut.
Ankara mengatakan akan mengeluarkan sebuah keputusan yang meminta mereka dibebaskan dari penjara untuk bertugas kembali melakukan pekerjaan mereka, kata media penyiaran TRT Haber.
Pihak berwenang mengatakan bahwa aplikasi ByLock banyak digunakan oleh para pengikut ulama yang bermarkas di Amerika Serikat, Fethullah Gulen. Pemerintah menuduh Gulen sebagai dalang dari percobaan kudeta militer yang gagal, di mana 250 orang tewas pada peristiwa tersebut. Gulen membantah terlibat dalam percobaan kudeta itu.
Sejak usaha kudeta itu, lebih dari 50.000 orang, termasuk pegawai negeri dan petugas keamanan, telah dipenjara dan menunggu keputusan peradilan, serta sekitar 150.000 orang dicopot atau diberhentikan dari pekerjaan mereka.
Kelompok hak asasi mengatakan bahwa pemerintah memanfaatkan keadaan tersebut dengan melakukan tindakan keras untuk memberangus perbedaan pendapat. Pemerintah mengatakan langkah tersebut diperlukan mengingat tingkat ancaman keamanan, yang dihadapi Turki sejak kudeta gagal tersebut.