“Menurut kami, adalah tidak benar bagi Amerika Serikat untuk menyatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Turki dan untuk memberikan keterangan yang menyesatkan kepada masyarakat AS dan Turki,” kata Kedutaan Besar Turki di Washington dalam pernyataan.

Hubungan antara kedua sekutu NATO itu menjadi tegang tahun lalu. Turki marah terhadap sikap AS yang dianggapnya enggan menyerahkan Fethullah Gulen, sosok yang dituding Turki sebagai penggerak percobaan kudeta pada Juli 2016.

Turki kemudian merasa terganggu atas dukungan militer yang diberikan AS kepada para petempur YPG Kurdi di Suriah. Kelompok petempur itu dianggap Ankara sebagai perpanjangan tangan PKK, kelompok yang telah melancarkan pemberontakan selama tiga puluh tahun di Turki tenggara.

Baru-baru ini, Turki mengambil peranan kunci di Perserikatan Bangsa-bangsa dalam meloloskan resolusi yang berisi kecaman terhadap langkah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid