Jakarta, Aktual.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro meyakini kondisi perekonomian Indonesia saat ini lebih baik dibandingkan Turki, kendati Rupiah kembali melemah menembus level Rp14.600.
“Kita harus melakukan rasionalisasi yang baik sehingga terlihat bedanya Indonesia dengan Turki. Saya yakin kita dalam posisi yang lebih baik dibandingkan dengan Turki,” ujar Bambang di Jakarta, Senin (13/8).
Menurut Bambang, Bank Indonesia (BI) relatif lebih independen dibandingkan bank sentral Turki, The Central Bank of Republic of Turkey (CBRT), yang mendapatkan intervensi dari pemerintahnya.
“Yang penting kita menjaga stance, posisi kita, bahwa bank sentral itu independen. Kedua, inflasi terkendali. Karena Turki itu double digit inflasinya, kita kan 3-4%. Ketiga, kestabilan makro kita relatif terjaga,” kata Bambang.
Bambang menuturkan, saat ini persepsi investor terhadap negara berkembang (emerging market) termasuk Turki dan Indonesia dinilai sama.
Padahal secara fundamental ekonomi, Indonesia relatif lebih baik dibandingkan Turki. Hal tersebut ditengarai sebagai salah satu penyebab melemahnya Rupiah terhadap dolar AS awal pekan ini.
“Ya di sektor keuangan terpengaruh terutama ke indeks saham dan nilai tukar. Itu pergerakan pasar yang dinamis,” ujar Bambang.
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, pemerintah sendiri melakukan pengendalian impor terutama terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan impor bahan bakar minyak, khususnya diesel.
Pemerintah juga meningkatkan kinerja ekspor barang dan jasa, serta menggenjot sektor pariwisata untuk meningkatkan devisa, dan juga memperkuat arus modal masuk.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, bergerak melemah sebesar 124 poin menjadi Rp14.610 dibanding sebelumnya Rp14.486 per dolar AS.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan