Sejak usaha kudeta tersebut, lebih dari 50.000 orang, termasuk pegawai negeri dan petugas keamanan, dipenjara untuk menanti pengadilan dan sekitar 150.000 orang ditangguhkan atau diberhentikan dari pekerjaan mereka.
Kelompok hak asasi manusia dan sekutu Barat Turki mengatakan Presiden Tayyip Erdogan menggunakan pembersihan tersebut sebagai dalih untuk memberangus perbedaan pendapat, namun pemerintah mengatakan tindakan tersebut diperlukan karena ancaman keamanan yang dihadapinya.
Tahun lalu, pihak berwenang Turki mulai membebaskan beberapa tersangka di seluruh negeri, dan jaksa wilayah Ankara telah mengatakan bahwa dia akan meminta pembebasan 1.000 tersangka.
Secara terpisah, 214 petugas negara lainnya dan 48 personil militer diberhentikan dari jabatan mereka dan dua media ditutup dengan dekrit yang sama.
Sementara itu pekan lalu, Jaksa Turki mengeluarkan perintah penangkapan untuk 70 orang, termasuk 58 tentara, dalam penyelidikan menyasar pendukung ulama Gulen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara