Presiden Turki Tayyip Erdogan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Kuwait untuk menyelesaikan perselisihan Arab dengan sekutu Ankara, Qatar. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Hubungan antara Turki dan Amerika Serikat kembali memanas. Pasalnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menaikkan tarif impor logam dari Turki.

Dengan adanya kebijakan tersebut tentunya membuat pasar finansial di Turki terus bergolak, mengingat Washington belum pernah memberikan tekanan ekonomi begitu besar terhadap sesama sekutu NATO.

Sambil mengecam hubungan Amerika Serikat dengan Ankara, Trump mengatakan telah menandatangani kenaikan dua kali lipat bea masuk aluminum dan baja dari Turki menjadi 20 persen dan 50 persen.

Kedua negara itu dalam beberapa bulan belakangan bertengkar akibat penangkapan seorang pastor asal Amerika Serikat di Turki. Selain itu, mereka juga berbeda sikap mengenai perang di Suriah.

Kebijakan terbaru Trump membuat mata uang lira jatuh dan menyebabkan kepanikan di kalangan pelaku pasar saham. Nilai lira anjlok hingga 20 persen pada Jumat terhadap dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid