Ankara, Aktual.com – Turki menganggap setiap dukungan yang diberikan buat PYD dan YPG sebagai dukungan langsung atau tidak langsung buat kelompok teror PKK, kata seorang pembantu presiden Turki Ibrahim Kalin.

Ketika berbicara setelah satu pertemuan kabinet di Kompleks Kepresidenan, Ibrahim Kalin mengatakan Turki takkan pernah mengizinkan pengaturan kembali susunan kelompok teror di sebelah timur Sungai Eufrat.

Saat mengomentari hubungan AS dengan PYD/YPG, Kalin mengatakan, harapan utama Turki dari AS, yang menjadi sekutu NATO dan mitra strategis, ialah diakhirinya semua kertelibatan dengan PYD/YPG –cabang kelompok teror PKK di Suriah.

“Sia-sia bagi AS untuk menggambarkan PYD dan YPG –yang dulu mereka gambarkan sebagai cabang PKK di Suriah– sebagai kelompok yang sah yang tak memiliki hubungan dengan terorisme dan PKK,” kata Kalin dikutip dari Kantor Berita Anadolu, Kamis (8/11).

Kalin mengatakan Turki tak membuat perbedaan antara organisasi teroris dan menambahkan, “Dimana pun kelompok itu muncul, di dalam atau di luar negeri, Republik Turki akan dengan tegas memerangi ancaman teroris dengan serta semua lembaganya.”

Kalin menegaskan bahwa perang Turki melawan kelompok teror Da’esh (ISIS) sedang berlangsung, dan mengatakan, “Kami tak pernah dapat menerima baik argumentasi yang telah ditentang oleh Turki mengenai PYD/YPG, yaitu PKK, membuat lemah perangnya melawan Da’esh.”

Dalam aksi teror selama lebih dari 30 tahun, PKK –yang dimasukkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa– telah bertanggung-jawab atas kematian sebanyak 40.000, termasuk perempuan dan anak kecil. YPG adalah cabang PKK di Suriah.

Kalin juga mengatakan sekolah yang memiliki hubungan dengan organisasi teroris (FETO) ditutup di 21 negara sejak kudeta gagal pada 15 Juli 2016, dan menyebutnya “keberhasilan diplomatik”.

“Perjuangan menyeluruh kami melawan organisasi teroris Fetullah berlangsung terus di seluruh dunia. Tak mungkin untuk membuat kelonggarn mengenai masalah ini,” kata pembantu presiden Turki itu.

Ia juga menyeru semua negara “yang mendukung dan membiarkan kegiatan FETO di negeri mereka” agar mengambil sikap yang jelas terhadap kelompok teroris tersebut.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: