Pemerintah Slovenia akan mengajukan surat permohonan resmi kepada parlemen untuk mengakui Negara Palestina selambat-lambatnya pada 13 Juni 2024

Moskow, aktual.com – Turki akan terus menyoroti kebijakan tidak adil yang dilakukan Israel terhadap Palestina hingga Palestina dapat mewujudkan suatu negara yang berdaulat sendiri, kata Kementerian Luar Negeri Turki.

“Turki akan terus menyoroti kebijakan rasis dan tidak adil yang dijadikan senjata Israel terhadap rakyat Palestina. Turki akan membela perjuangan rakyat Palestina sampai mereka memiliki negara sendiri, di negara mereka sendiri,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada Minggu (12/5).

Ankara melakukan upaya tak kenal lelah untuk mengakhiri pembantaian yang dilakukan oleh Israel di Gaza, dan mengambil langkah nyata untuk mengisolasi Israel dari komunitas internasional, tambah Kemenlu Turki.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang kawasan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.

Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Lebih dari 35.000 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, kata pihak berwenang setempat. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Sebagaimana diwartakan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mencapai sebuah titik temu dengan metode genosida yang dinilainya akan membuat Hitler iri.

“Netanyahu telah mencapai tingkat yang membuat Hitler iri dengan metode genosidanya. Kita berbicara tentang Israel yang menyasar ambulans, menyerang titik distribusi makanan, dan menembaki konvoi bantuan,” kata Erdogan kepada surat kabar Kathimerini Yunani dalam sebuah wawancara, Minggu.

Erdogan mempertanyakan bagaimana mungkin bisa menyaksikan apa yang telah dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza selama berbulan-bulan dan menganggap tindakan Israel untuk membom rumah sakit dapat dibenarkan.

Masih membandingkan dengan Hitler, Erdogan menyebut Israel juga membunuh anak-anak, menindas warga sipil, dan membuat orang-orang yang tidak bersalah kelaparan, kehausan, dan kekurangan obat-obatan dalam berbagai bentuk alasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain