Ankara, Aktual.co —  Perdana Menteri (PM) Turki Ahmed Davutoglu, Kamis (15/1), menolak penerbitan kartun Nabi Muhammad yang bertujuan untuk penghinaan dan merupakan bentuk provokasi terbuka.

“Kebebasan pers tidak berarti bebas melakukan penghinaan,” kata Davutoglu kepada reporter di Ankara, sehari setelah harian terkemuka Turki Cumhuriyet dan situs-situs internet negara tersebut menerbitkan kartun bergambar nabi dari edisi khusus Charlie Hebdo.

Surat kabar tersebut memproduksi empat halaman kartun dan artikel, yang digambar oleh majalah satire Prancis dan diterbitkan pada Rabu, sebagai bentuk solidaritas setelah 12 orang ditembak hingga tewas saat serangan di kantornya di Paris.

“Kami tidak membiarkan segala bentuk penghinaan kepada nabi di negara ini. Sebagai pemerintah, kami tidak akan anggap hal itu sama dengan kebebasan pers,” ujar Davutoglu.

Davutoglu menambahkan masyarakat Turki yang didominasi pemeluk agama Islam sangat sensitif terhadap agama yang dianutnya dan tidak akan diam dalam menghadapi kasus penghinaan nabi.

“Kartun yang berisi penghinaan terhadap nabi adalah bentuk provokasi yang terbuka. Kita berdiri melawan teroris di Paris namun kita juga melindungi kehormatan Nabi,” kata Davutoglu.

Sebelumnya pada Rabu, pengadilan Turki memerintahkan untuk memblokir semua akses ke halaman daring (“website”) setelah adanya petisi dari seorang pengacara yang mengatakan bahwa kartun tersebut berpotensi membahayakan ketertiban umum.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid