Jakarta, Aktual.com – Di tengah tren ekonomi digital yang terus berkembang, kehadiran turnamen olahraga elektronik (eSports) seolah menjadi kabar gembira bagi masa depan industri di sektor eSports.

Untuk itu, pihak penyelenggara mengaku optimistis, ke depan yang berkaitan dengan eSports tak hanya bakal bertumbuh secara olahraganya, namun juga bisnis dan industrinya. Sehingga pada akhirnya akan mampu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saat ini trennya mulai marak perusahaan besar di bidang IT (teknologi informasi) yang menyatakan minatnya kepada kami untuk berperan di bisnis eSports,” kata Plt Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Yuni Poerwanti dalam acara Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) yang digelar UniPin di Jakarta, Jumat (8/11).

Yuni mengungkapkan, pada era industri 4.0 yang terus mengalami perkembangan secara cepat ini secara tak langsung telah menciptakan bidang-bidang usaha baru dan mampu menyalip sektor-sektor saha eksisting.

“Makanya pemerintah meyakini olahraga digital ini bisa menjadi industri yang berdiri sendiri, karena potensinya yang besar untuk menumbuhkan ekonomi kita. Kami sedang berusaha menciptakan ekosistem eSports,” ujar Yuni.

Dia mengaku, sejauh ini pemerintah melalui sejumlah kementerian dan lembaga terkait tengah mengkaji regulasi yang akan mendorong perkembangan eSports sebagai industri baru di bidang teknologi digital.

“Pemerintah sangat yakin eSports akan menjadi sebuah industri yang kontribusinya terhadap ekonomi (GDP) akan menyalip sektor usaha yang sudah ada terlebih dahulu,” yakinnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah sedang mengkaji pembentukan payung hukum bagi keberadaan eSports di Indonesia. Rencananya, regulasi tersebut akan berbentuk Peraturan Menteri (Permen) yang kajiannya melibatkan sejumlah kementerian, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kantor Staf Presiden (KSP).

Di tempat yang sama, CEO & Co-Founder UniPin, Ashadi Ang mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah mampu menjaring 10.000 tim eSports dan akan mengantarkan atlet-atlet eSports ke pertandingan profesional. Pada Grand Final UniPin SEACA tahun kedua ini berlangsung pada 8-10 November 2019 di Jakarta.

Turnamen ini diawali dengan babak kualifikasi UIC (UniPin Indomaret Championship) dan UCL (UniPin City League) yang dimulai sejak bulan April 2019 lalu.

UniPin juga menggelar babak kualifikasi di Malaysia yakni UKK Championship (UniPin KK Mart Championship) dan UniPin SEACA 2019 Philippine Qualifier di Filipina. Sejumlah 464 peserta yang terbagi kedalam 66 tim, berhasil melewati kualifikasi dan akan saling bersaing di babak Grand Final.

Turnamen UniPin SEACA 2019 mempertandingkan tiga jenis game yang saat ini tengah populer yaitu Free Fire, DOTA 2 serta PUBG (Player’s Unknown BattleGround) Mobile.

“Dan sebagai bukti keseriusan dalam menggarap pertumbuhan eSports di Tanah Air ini, UniPin mempersiapkan
total hadiah sebesar Rp 2,4 miliar,” kata dia.

Ashadi menyebutkan, Presiden Joko Widodo diagendakan menghadiri grand final SEACA 2019 yang diikuti oleh 66 tim dari Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara itu.

“Saat ini tren global sSports mengalami pertumbuhan pesat dan UniPin menjadi pelopor ekosistem eSports di Indonesia dan diharapkan ekosistem eSports terus berkembang,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin