Banjarbaru, Aktual.com – Nilai tukar petani (NTP) di Kalimantan Selatan tercatat 96,67 persen pada bulan Mei 2017 atau turun 0,06 persen dibanding bulan April yang tercatat sebesar 96,73 persen.
Kepala Badan Pusat Statisik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Sabtu (3/6), mengatakan, turunnya NTP akibat indeks harga hasil produksi pertanian naik lebih kecil dibanding harga barang/jasa.
“Penurunan disebabkan indeks yang diterima petani naik 0,11 persen dan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan relatif kecil yakni sebesar 0,16 persen,” ujarnya.
Disampaikan, ada dua subsektor pertanian mengalami penurunan nilai tukar yakni hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat. Penurunan subsektor hortikultura sebesar 0,03 persen akibat turunnya kelompok sayur-sayuran sebesar 1,78 persen, sedangkan harga buah-buahan dan tanaman obat naik.
Penurunan subsektor tanaman perkebunan rakyat disebabkan turunnya indeks harga kelompok pada tanaman perkebunan rakyat 1,17 persen dan indeks BPPBM naik. Sementara, tiga subsektor naik yakni tanaman pangan yang naik 0,10 persen disebabkan naiknya indeks pada kelompok padi sebesar 0,16 persen dan palawija naik 0,18 persen.
Subsektor peternakan naik 0,85 persen disebabkan naiknya indeks harga komoditas ternak besar 0,25 persen, ternak kecil 0,04 persen, unggas 0,99 persen dan hasil ternak 1,59 persen. Subsektor perikanan naik sebesar 0,81 persen karena indeks kelompok perikanan tangkap yang rata-rata naik 1,39 persen walau pun budidaya ikan turun 0,25 persen.
Ditambahkan, pada Mei 2017 terjadi deflasi di pedesaan sebesar 0,18 persen yang disebabkan turunnya indeks harga sub kelompok kesehatan, sandang dan perumahan. Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian sebesar 104,45 atau turun sebesar 0,06 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya yang mencapai 104,51. (ant)
Artikel ini ditulis oleh: