Meskipun enggan mengungkapkan omzet, Mia menyatakan jika jumlah pengunjung yang mengunjungi tokonya masih terbilang stabil, yaitu sepuluh orang pengunjung per harinya.

“Karena kita termasuk destination untuk bahan bangunan toko, jadi rata-rata pada ke sini semua, baik yang transaksi maupun yang tidak transaksi,” ungkapnya.

Sama seperti toko milik Ifin, perlengkapan pintu yang dijual Mia juga barang import yang memiliki kelas wahid. Ia mengatakan swbagaian besar barang di tokonya diimpor dari Italia.

Selain kualitas nomer satu, produk asal Eropa sendiri terkenal akan harganya yang selangit. Pun demikian dengan produk perlengkapan pintu yang dijual Mia.

“Yang paling murah sekitar Rp 600 ribu. Kalau yang paling mahal, handle pintu aja ada yang (seharga) Rp 80 juta,” sebutnya.

Meskipun demikian, harga yang selangit disebut Mia tidak menjadi alasan yang membuat barang yang dijualnya sepi pembeli.

Mia menyatakan jika tingkat daya masyarakat yang dikabarkan sedang turun tidak berpengaruh banyak terhadap penjualan perlengkapan pintu.

“Kalau omzet per hari itu enggak tentu ya, beberapa minggu lalu kita pernah itu sehari jual lebih dari Rp 100 juta. Nah kemarin (Senin, 21/8) sempet jual 86 jutaan,” pungkasnya.

Laporan: Teuku Wildan A

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby