Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) didampingi kadernya yang menjabat sebagai Menpora, Imam Nahrawi (kiri) memberikan pandangan saat meresmikan Akademi Politik Kebangsaan (Akpolbang) angkatan VII di Jakarta, Minggu (12/7). Akpolbang merupakan pendidikan politik bagi bakal calon kepala daerah yang diusung oleh PKB guna menghadapi pilkada serentak Desember 2015. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Rei/ama/15.

Jakarta, Aktual.com — Pembukaan gelaran ‘Nusantara Mengaji’ yang akan diselenggarakan di alun-alun Jember, Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (7/5) ini akan disiarkan secara langsung melalui TVRI pukul 19.00 WIB.

Selain itu, pada penutupan Minggu besok (8/5) pukul 18.00 yang digelar di Pondok Pesanteren (Ponpes) Al Khananiyah, DKI Jakarta, juga akan disiarkan langsung.

Bahkan direncakan pada pembukaan itu, inisiator ‘Nusantara Mengaji’ Abdul Muhaimin Iskandar, juga akan melakukan teleconfrence dengan para menteri dan pimpinan daerah yang turut serta meramaikan gerakan ini.

“Pihak TVRI telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan siaran langsung pembukaan dan penutupan Nusantara Mengaji itu,” Muhaimin, dalam keterangan yang diterima Aktual.com, Sabtu (7/5).

Ada enam menteri yang akan membuka acara pembukaan itu yang tersebar di beberapa kota. Yaitu, Menko Perekononian Darmin Nasution yang akan membuka di Kudus, Jawa Tengah. Menkominfo Rudiantara yang membuka di Brebes, Jateng. Menteri Desa dan PDTT Marwan Jafar membuka di Banda Aceh, NAD, serta Menpora Imam Nahrawi, Menristek Dikti Muhammad Nasir, Menaker Hanif Dhakiri yang juga membuka di beberapa kota besar lainnya.

Menurut Cak Imin, sapaan akrabnya, dirinya merasa bersykur gerakan ini mendapat respons sangat baik dari masyarakat dan pimpinan daerah di seluruh Indonesia. Apakagi tak sedikit pimpinan daerah yang memanfaatkan Nusantara Mengaji ini untuk mengajak masyarakat guna mengingatkan putra-putri mereka tentang pentingnya mengaji.

“Gerakan Nusantara Mengaji mendapat sambutan luar biasa. Kepala daerah tidak ragu-ragu terlibat secara aktif mendengungkan gerakan ini sampai ke tingkat-tingkat terbawa. Tujuannya hanya ingin kembali membudayakan kegiatan mengaji yang saat ini mulai sirna,” tegas Cak Imin.

Lebih jauh ia menandaskan, Nusantara Mengaji bukan lah gerakan sesaat ataupun gerakan politis. Gerakan ini adalah gerakan budaya yang berkeinginan mengembalikan spirit mengaji ke seluruh anak bangsa.

“Tentu kita semua rindu melihat anak-anak kita pergi mengaji, putra-putri kita menenteng kitab suci masuk ke langgar atau mushola dan masjid. Tapi selama ini telah hilang dari pandangan kita. Anak-anak saat ini malah lebih asik main games saat ada adzan di masjid,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Kornas Nusantara Mengaji, Hasanuddin Wahid menambahkan, gerakan ini sesungguhnya telah dijadikan katalisator oleh masyarakat untuk mengenang kembali masa lalu.

“Mereka rindu melihat kembali anak-anak kecil dan usia remaja berlari-lari menuju masjid, mushola dan tempat-tempat pengajian lainnya. Suara-suara orang mengaji juga terdengar dari balik tembok rumah warga. Saat ini suara indah itu telah hilang,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: