Jakarta, Aktual.com – Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman mencermati pengakuan Antonius Tonny Budiono, yang menyatakan bahwa sebagian uang suap kasus korupsi proyek Kemenhub juga ikut mengalir ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Nilai yang disebut Tony pun kisarannya mencapai Rp 100-150 juta. “Pengakuan yang keluar dari mulut pesakitan ini bak petir di siang bolong, luar biasa duit bancakan hasil rampok dari negara ternyata bukan hanya mengalir ke pejabat di kemenhub tetapi sekelas Paspampres nyatanya diam-diam ikut mencicipi,” kata Jajang dalam siaran pers yang diterima Aktual, Selasa (19/12).
Menurut Jajang, hal tersebut membuktikan bagaimana uang hasil korupsi bisa mengalir ke mana saja, tidak hanya ke kiri atau ke kanan, tetapi bisa juga mengalir deras ke atas.
Meskipun hanya berstatus sebagai pengawal, Paspampres dikatakan Jajang bukanlah sembarang pengawal karena orang-orang tersebut merupakan orang yang paling dekat dengan Presiden Jokowi.
“Fakta ini juga menjadi tamparan keras bagi orang nomor satu di Negeri ini. Image yang selama ini dibangun Jokowi tentang dirinya yang bersih dan anti dengan korupsi tercoreng dengan kelakuan pengawal kepercayaannya,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan