Jajang menambahkan, nyanyian Tonny terkait mengalirnya uang korupsi ke Paspampres juga dapat menjadi bahan Jokowi untuk mengevaluasi ‘orang-orang di dekatnya’. Yang tak kalah penting, lanjutnya, adalah sebagai pintu masuk bagi KPK mengawasi proyek-proyek yang berkaitan dengan Paspampres.

“Center for Budget Analysis (CBA) melihat beberapa proyek yang dijalankan Paspampres selama ini terkesan ditutup-tutupi,” tegas Jajang.
Ia menyebutkan beberapa contoh, mulai dari proyek pengadaan pakaian operasional hitam dengan anggaran sebesar RpĀ 1.248.984.000, hingga proyek besar terkait pekerjaan rusun grup C yang berlokasi di lawang gintung kota Bogor menghabiskan anggaran sebesar lebih dari Rp 26,2 miliar.
Rata-rata proyek yang dijalankan satuan kerja Paspampres termasuk dua proyek di atas, jelas Jajang, tidak dijalankan dengan proses lelang elektronik, meskipun nilainya mencapai miliaran bahkan puluhan miliar.
“Hal tersebut selain terkesan tertutup alias tidak transparan, sangat beresiko terjadinya penyimpangan karena tidak bisa diawasi langsung oleh publik bagaimana jalannya proses proyek tersebut,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan