Jakarta, Aktual.com — Kepala lokal perusahaan Uber mengungkapkan bahwa perusahaan aplikasi taksi panggilan kontroversial Uber berencana menginvestasikan satu miliar dolar AS di India selama sembilan bulan ke depan.

Uber telah mengalami perjalanan yang bergelombang sejak mulai beroperasi di India dua tahun lalu, dengan tuduhan pemerkosaan oleh salah satu pengemudinya yang menyebabkan pemerintah New Delhi melarangnya beroperasi.

Tetapi Presiden Uber India Amit Jain mengatakan perusahaan itu mencatat pertumbuhan 40 persen bulan-ke-bulan di pasar terbesar di luar Amerika Serikat itu.

“Kami sangat bullish di pasar India dan melihat potensi yang luar biasa di sini. Inilah sebabnya mengapa Uber melakukan tambahan satu miliar dolar AS untuk India dalam sembilan bulan selanjutnya,” kata dia kepada AFP dalam keterangan resmi, Jumat (31/7).

“Dengan investasi ini dan tingkat pertumbuhan kuat yang kami sedang lihat, kami perkirakan akan mencapai lebih dari satu juta perjalanan per hari dalam enam sampai sembilan bulan ke depan,” Jain menambahkan.

Dia mengatakan India adalah “prioritas global” untuk Uber dan bahwa layanan akan diperluas ke kota-kota baru karena pihaknya menawarkan dengan startup lokal Ola Cabs untuk pangsa yang lebih besar dari pasar taksi panggilan yang sedang “booming” di negara itu.

Uber, yang menghubungkan penumpang untuk pengemudi melalui aplikasi telepon pintar atau smartphone, telah berkembang pesat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, meski menghadapi rintangan dari regulator di banyak negara dan protes dari layanan taksi tradisional.

Saat ini, Uber beroperasi di 18 kota di seluruh India, termasuk di ibukota, walaupun telah memohon izin untuk penyediaan layanan di sana, baru-baru ini ditolak.

Uber dilarang beroperasi di jalan-jalan New Delhi setelah tuduhan pelaku pemerkosaan terhadap salah satu pengemudinya pada Desember di tengah tuduhan itu gagal untuk melakukan pemeriksaan latar belakang yang memadai, tetapi kembali beroperasi pada Januari.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka