Yogyakarta, Aktual.com – Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan UGM Yogyakarta menilai rencana pemerintah menata ulang program Keluarga Berencana hanya terpaku pada masalah kuantitas penduduk, namun kurang memperhatikan sisi kualitas.

“Cakupan KB sebetulnya jauh lebih kompleks dan luas dari sekedar pengendalian pertumbuhan penduduk, KB memiliki pengaruh signifikan terhadap berbagai indikator kesehatan, terutama reproduksi,” ujar PSKK dalam keterangan tertulis, Jum’at (14/7).

Angka Kematian Ibu berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus pada 2015 adalah sebanyak 305 kematian per 100.000 kelahiran, sebagian besar disebabkan faktor perdarahan akibat usia ibu yang terlalu tua, jarak kehamilan terlalu rapat, atau karena terlalu banyak anak.

Karenanya, perlu ditekankan bahwa pemahaman tentang konsep KB bukan hanya soal kuantitas penduduk semata, tapi juga kualitas penduduk harus turut dijadikan dasar oleh pemerintah dalam menyusun kebijakan kependudukan.

“Program KB seringkali hanya dikaitan dengan isu pengendalian jumlah atau kuantitas penduduk. Padahal, konsep ini dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi kekinian.”

Artikel ini ditulis oleh:

Nelson Nafis
Wisnu