Yogyakarta, Aktual.com – Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bersiap menggelar perkuliahan tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen dari kapasitas kelas mulai Maret 2022.

“InsyaAllah kami sudah merencanakan semester depan kami akan semakin banyak yang luring,” kata Rektor UII Prof Fathul Wahid saat ditemui di Kampus Terpadu UII di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (7/1/2022).

PTM secara penuh, menurut Fathul, secara bertahap bakal mendahulukan mahasiswa baru mengingat selama dua tahun terakhir belum pernah mengunjungi kampus.

Saat ini, kata dia, masih disiapkan regulasi, termasuk berbagai sarana untuk mendukung protokol kesehatan sebelum PTM digelar.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kami akan langsung umumkan sehingga masih ada waktu sekitar dua bulan untuk persiapan sampai Maret,” ucap Fathul.

Sebelum mengikuti PTM, seluruh mahasiswa UII diwajibkan telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

Fathul yakin data sensus vaksinasi yang tengah dilakukan di UII bakal menunjukkan peningkatan cakupan vaksinasi mahasiswa kampus itu.

“Saya termasuk yang percaya sensus kali ini semakin banyak yang sudah divaksinasi karena itu menjadi syarat untuk ikut pembelajaran luring,” kata dia.

Plt Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta Bhimo Widyo Andoko memperkirakan 70 persen kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta siap menggelar PTM secara penuh atau 100 persen dari kapasitas kelas.

Menurut dia, penyelenggaraan PTM 100 persen kapasitas harus tetap dilandasi kehati-hatian, sembari memperhatikan situasi penularan COVID-19 di wilayah masing-masing kampus.

Rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di kabupaten juga menentukan PTM 100 persen di kampus dapat digelar atau tidak.

“Saat ini sebagian kampus masih tetap menerapkan model perkuliahan ‘hybrid’ (gabungan luring dan daring), kecuali sekolah vokasi yang memang membutuhkan lebih banyak tatap muka,” kata Bhimo.

Mengenai kedatangan mahasiswa yang berasal dari luar daerah, menurut dia, masing-masing kampus telah memiliki kebijakan untuk memastikan mahasiswanya terbebas dari COVID-19 sebelum mengikuti PTM.

Menurut dia, sebagian kampus di DIY meminta mahasiswanya melakukan swab secara mandiri, dan sebagian lainnya menyediakan fasilitas tes swab di kampus.

Sebelumnya, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, pemerintah telah memperbolehkan satuan pendidikan untuk melaksanakan PTM secara penuh dengan kapasitas 100 persen disertai syarat dan ketentuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
A. Hilmi