Rektor UII Harsoyo

Yogyakarta, Aktual.com – Pihak Universitas Islam Indonesia (UII) telah membentuk tim investigasi guna menyelidiki penyebab kematian Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam, Mahasiswa Fakultas Tehnik Angkatan 2015 usai mengikuti kegiatan TGC (The Great Camping) Mapala UII di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, 20-21 Januari 2017.

Seperti diungkapkan oleh Rektor Universitas Islam Indonesia, Harsoyo, lewat pernyataan resmi yang diterima redaksi, di Yogyakarta, Senin (23/1/2017).

Lebih lanjut Harsoyo mengatakan tim investigasi internal itu, terdiri dari unsur pimpinan, bidang kemahasiswaan, medical forensik serta hukum.

“Seluruh civitas akademika UII juga mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Almarhum Muhammad Fadhli dan Almarhum Syaits Asyam, semoga Almarhum diampuni dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Harsoyo.

Fakta dan informasi lengkap kata dia kini tengah didalami untuk mengetahui penyebab meninggalnya kedua almarhum itu. sedangkan 35 peserta lain telah menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit JIH Yogyakarta.

“Sebagai komitmen UII untuk memastikan kesehatan seluruh peserta,” jelas Harsoyo.

Harsoyo membenarkan jika pada tanggal 13-20 Januari 2017 memang telah dilaksanakan kegiatan TGC Mapala UII ke-37 yang diikuti 37 peserta, terdiri dari 34 laki-laki dan 3 perempuan.

Kegiatan pun kata dia dilaksanakan sepengetahuan universitas dan dijalankan sesuai prosedur formal yang berlaku di internal UII, seperti proposal ke pihak universitas, penanggung jawab dari pihak panitia, susunan panitia, jadwal acara, surat izin orangtua peserta, validasi kesiapan peserta dari sisi kesehatan dan lainnya sudah dianggap terpenuhi.

Harsoyo pun mengatakan jika UII berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua pihak demi mengungkap semua fakta soal kematian kedua mahasiswanya serta bakal menindak tegas oknum-oknum yang terlibat apabila memang terbukti ada penyimpangan prosedur saat pelaksanaan TGC.

“Bila terbukti terjadi penyimpangan, maka seluruh kegiatan (termasuk Pendidikan Dasar seperti TGC) akan dibekukan sampai ada komitmen untuk perbaikan mekanisme pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prosedur,” tegas Harsoyo.

Pewarta : Nelson Nafis

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs