Ketua Pengurus YDBA,Henry C Widjaja (kiri) didampingi Pemilik Difiya Jamur, M.Hadiutama meninjau lokasi pembudidayaan jamur di Lombok,NTB,Jumat(6/10)
Ketua Pengurus YDBA,Henry C Widjaja (kiri) didampingi Pemilik Difiya Jamur, M.Hadiutama meninjau lokasi pembudidayaan jamur di Lombok,NTB,Jumat(6/10)

Jakarta, Aktual.com – Menghadapi tantangan dalam bidang pembinaan UMKM yang menuntut peningkatan kompetensi dalam waktu yang relatif cepat, YDBA membentuk sebuah program pembinaan yang dinamakan Sektor Unggulan. Program ini memfokuskan pembinaan pada satu sektor industri yang diikuti oleh sebuah komunitas UMKM yang jenis usahanya homogen. Dengan memfokuskan diri pada sebuah komunitas UMKM homogen, kenaikan kelas dan sustainability bisnis UMKM dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Program sektor unggulan di salah satu cabangnya yaitu Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mataram, Nusa Tenggara Barat diluncurkan hari ini. Program ini menyasar komunitas UMKM kuliner di Kota Mataram dan sekitarnya.

“Sektor Unggulan di LPB Mataram melibatkan 35 UKM yang bergerak di bidang kuliner seperti katering, rumah makan, hingga makanan siap saji,” ujar Ketua Pengurus YDBA, Henry C. Widjaja dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (6/10).

Dalam kegiatannya, program pembinaan yang dilakukan berupaya untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, produktivitas, standarisasi mutu hasil, serta memperluas jangkauan pemasaran produk. Saat ini, UKM Kuliner Mitra LPB Mataram yang tergabung ke dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) Cabe Rawit telah berhasil memasuki pasar beberapa outlet Indomaret di Mataram melalui produk makanan siap saji seperti nasi kuning, sandwich, siomay, dan beberapa produk lainnya.

“Kami berharap dengan diluncurkannya program sektor unggulan ini, UKM Kuliner di Mataram bisa termotivasi untuk ‘naik kelas’ dan ‘awet’ dalam menjalankan bisnisnya. Dengan terwujudnya kedua hal tersebut, diharapkan UKM dapat menjadi UKM Mandiri, yaitu UKM yang memiliki bisnis yang berkelanjutan,” tambahnya.

Peresmian tersebut dilakukan di Kantor LPB Mataram dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs.H.Lalu Saswadi, MM, bersama dengan Ketua Pengurus YDBA, Henry C. Widjaja, dan Koordinator LPB Mataram serta perwakilan UMKM menandatangani nota kesepakatan yang menunjukkan komitmen bersama untuk mengembangkan UMKM Kuliner di Mataram dan sekitarnya.

Menurutnya, anggota komunitas sektor unggulan bisa menjadi UKM Mandiri, yaitu UKM yang memiliki bisnis yang berkelanjutan. Untuk diketahui, YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi Berikan Kail Bukan Ikan. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta secara aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.

Berlandaskan operating values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya. Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan, untuk itu YDBA mendirikan 16 cabang Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), dengan kondisi 11 cabang LPB aktif.

Hingga Juni 2017, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 10.112 UMKM. Untuk pemuda putus sekolah, YDBA telah melatih 701 pemuda putus sekolah menjadi mekanik. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 65.158 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang dibinanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka