Teheran, Aktual.com – Seorang ulama Iran, Mansour Emami menawarkan hadiah uang sebesar 100 miliar Toman Iran, atau sekitar Rp 18,65 miliar bagi siapa saja yang dapat membawa kepala Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dilansir dari Iran Internasional yang berbasis di Inggris, Mansour Emami yang juga merupakan Kepala Organisasi Propaganda Islam Iran menjanjikan hadiah uang sebesar itu, menyusul fatwa yang dikeluarkan sejumlah ulama negara itu, termasuk ulama senior Iran, Ayatollah Besar Naser Makarem Shirazi yang menyerukan orang-orang untuk membunuh Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada akhir Juni lalu .
Fatwa yang menyerukan pembunuhan Trump dan Netanyahu telah mendapatkan dukungan dari sekitar 10 ulama Iran lainnya dan menarik penggalangan dana secara online. Selain Mansour Emami dan Ayatollah Besar Naser Makarem Shirazi, ada ulama Alireza Panahian, Ayatollah Hossein Noori Hamedani dan sederet ulama penting Iran turut mengeluarkan fatwa yang sama.

”Siapa pun yang membawa kepala bajingan Trump akan menerima hadiah 100 miliar Toman,” kata Emami, yang juga menjabat sebagai Direktur Organisasi Dakwah Islam wilayah Provinsi Azerbaijan Barat, sebuah posisi jabatan yang ditunjuk oleh negara.
Tidak hanya tawaran hadiah dari Emami, fatwa pembunuhan terhadap Trump dan Netanyahu memicu penggalangan dana secara online. Untuk diketahui, kurs saat ini untuk 1 Toman Iran setara dengan 0.000013 dolar AS, atau Rp 0,1865 untuk 1 Toman Iran. ”Trump harus membayar harga atas agresi yang dilakukannya terhadap Republik Islam Iran,” lontar Emami.
Bahkan sebuah situs web Iran, thaar.ir, melakukan kampanye publik untuk penggalangan dana secara online bagi pembunuhan Trump. Situs tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa dana sebesar lebih dari 40,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 651 miliar telah terkumpul. Namun keaslian angka itu belum bisa diverifikasi secara independen.
Mohammad-Javad Larijani, mantan penasihat senior Khamenei, mengatakan kepada televisi pemerintah Iran kalau kehidupan Trump sudah tidak bisa santai lagi. ”Trump tidak bisa lagi berjemur di Mar-a-Lago,”kata Larijani, Rabu (9/7).
Dari ucapan Larijani, tersirat kalau Trump bisa setiap saat diserang drone Iran, dengan nada bercanda. Sedangkan Mar-a-Lago yang dimaksud adalah sebuah rumah dan National Historic Landmark di Palm Beach, Florida, yang dijadikan kediaman musim dingin bagi setiap presiden AS.
Hingga, Jumat (11/7) Kementerian Luar Negeri Iran belum memberi keterangan resmi terkait tawaran tersebut. Namun, Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya sempat menanggapi fatwa serupa dari ulama Ayatollah Naser Makarem Shirazi dengan mengatakan bahwa fatwa tersebut sama sekali tidak terkait dengan pemerintah Iran atau Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
(Indra Bonaparte)

















