Pamekasan, aktual.com – Ulama Maroko Sayyid Syarif Adnan Talidy El-Hasany menyatakan, hubungan persaudaraan antara ulama Maroko dengan ulama Indonesia sudah terjadi sejak abad ke-16.

“Ini berdasarkan hasil penelitian sejarah yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Maroko Ibnu Bathuta dulu,” kata Syarif Adnan saat menjadi pembicara di Pekan Ngaji ke-5 yang digelar Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-bata Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (1/11).

Ia menjelaskan, ulama di Indonesia yang memiliki peran sangat besar dalam penyebaran dakwah Islam di Indonesia khususnya di Madura adalah Wali Songo (Wali Sembilan).

Bahkan, kata dia, nasab Wali Songo tersambung dengan Rasulullah Muhammad SAW berdasarkan beberapa dalil yang dikaji oleh tim Nasab Kerajaan Maroko dan tidak ada yang menentang ketersambungan nasab tersebut.

“Dan runtutan nasab ini telah diriwayatkan oleh para syarif yang telah dipercaya periwayatannya,” kata Syaikh Adnan.

Dalam kesempatan itu, Syaikh Adnan juga berpesan kepada santri agar senantiasa bersemangat dalam mencari ilmu dengan meneladani Rasulullah dan para ulama Islam.

Ulama Maroko, Sayyid Syarif Adnan Talidy El-Hasany ini merupakan seorang ulama dari Maroko yang menjadi narasumber tentang “Ngaji Sejarah Islam” di Pekan Ngaji ke-5 Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Pamekasan.

Ia mengaku senang bisa bersilaturahmi dengan umat Islam di Madura, dan merasa bertemu dengan saudara-saudaranya yang diikat dengan satu keyakinan.

“Kami bertemu dengan saudara-saudara di sini seperti bertemu dengan saudara-saudara sepupu saya,” katanya.

“Ngaji Sejarah Islam” merupakan salah satu jenis kegiatan kajian keilmuan yang digelar panitia Pekan Ngaji Ke-5 di pondok pesantren yang digelar sejak tanggal 7 dan akan berlangsung hingga 18 Januari 2020 ini.

Jenis kegiatan lainnya adalah ngaji kewirausahaan, pemikiran Islam, peternakan, pertanian, budaya, sejarah dan lain sebagainya.

Ilmuwan dari delapan negara diundang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing, termasuk dari negara Maroko yang menjadi narasumber sejarah Islam pengembangan ajaran agama Islam di Indonesia.

Selain tokoh dan ilmuwan dari delapan negara itu, sejumlah tokoh nasional seperti mantan Waakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno, mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan tokoh-tokoh lainnya juga diundang hadir sebagai narasumber di Pekan Ngaji Ke-5 pondok pesantren yang diasuh oleh RKH M Tohir Abdul Hamid ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eko Priyanto