Aceh Besar, Aktual.com – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, melalui Asisten II Setda Aceh, Saiba Ibrahim, berharap Majelis Permusyawaratan Ulama bisa meningkatkan kiprah dalam menjawab berbagai persoalan sosial keagamaan di Aceh.
“Ulama punya peran memperkokoh moral dan spritual berbangsa dan bernegara. Ulama juga berperan mencerahkan dan mencerdaskan umat dengan nilai-nilai Islam,” ujarnya dalam pembukaan Musyawarah Besar Ulama Aceh, di Kantor Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, Selasa (20/03) malam.
Gubernur berharap kerjasama antara pemerintah dan MPU bisa terjalin lebih baik sekaligus sebagai tonggak utama dalam menjaga moral manusia akibat pengaruh globalisasi.
“Tentu ulama sangat diharapkan berada di barisan terdepan untuk mencegah merupakan nilai Islam di masyarakat,” katanya.
Disampaikan, ulama mempunyai tanggungjawab yang tak hanya mencakup persoalan ibadah, namun juga muamalah dan hubungan sosial yang lebih luas. Terlebih Aceh sendiri merupakan daerah yang menerapkan syariat Islam.
“Keberadaan MPU perlu kita perkuat agar syariat Islam berkumandang tanpa henti di Aceh,” ujar Zaini.
Mubes MPU, lanjutnya, harus menjadi momentum bagi penguatan lembaga keagamaan di Aceh serta dapat menyatukan kekuatan ulama dalam dakwah, sehingga upaya penegakan syariat Islam di Aceh bisa berjalan optimal.
Sementara Kepala Sekretariat MPU Aceh, Mutiin, menyebutkan Mubes MPU Aceh tahun 2017 penting untuk menyamakan persepsi antar ulama sekaligus memperkuat MPU dalam menghadapi persoalan sosial masyarakat yang semakin kompleks.
“Melalui Musyawarah Besar Ulama ini kita perkuat pelaksanaan syariat Islam menuju Aceh bermartabat,” terangnya.
Mubes untuk memilih pengurus baru lima tahun mendatang sendiri dihadiri Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud al-Haytar, Anggota DPD RI Ghazali Abbas Adan, Ketua MPU Aceh, akademisi UIN Ar-Raniry dan Unsyiah, pimpinan Ormas Islam, Ormas Pemuda serta para ulama seluruh Aceh.
(Masriadi Sambo)
Artikel ini ditulis oleh: