Jakarta, Aktual.com — Syekh Ali Jaber Al-Madani, salah seorang ulama terkenal, mengingatkan semua umat muslim untuk beribadah dan memberikan yang terbaik kepada Allah SWT di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
“Setelah sepanjang tahun kita menghabiskan waktu untuk urusan dunia, kini waktunya kita memanfaatkan kesempatan untuk menjalankan ibadah sebaik-baiknya, dan memanfaatkan waktu yang tersisa di bulan suci Ramadan semaksimal mungkin,” katanya saat memberikan tausiah dalam acara peringatan Nuzulul Quran 1436 Hijriah yang digelar Pemerintah Kota Mataram, Senin (6/7) malam.
Syekh Ali Jaber yang telah mahir berbahasa Indonesia juga mengingatkan kesempatan terbukanya pintu-pintu rahmat dan pintu Surga serta tertutupnya pintu neraka di bulan suci Ramadan.
Nasihat lainnya yang disampaikan Syekh Ali adalah, saat hendak berbuka puasa sempatkan angkat tangan untuk berdoa karena doa di waktu itu 100 persen tidak akan ditolak atau doa yang makbul.
“Semoga kita termasuk menjadi bagian dari orang-orang yang beruntung,” ucap ulama yang merupakan salah seorang imam besar Masjid Madinah Al-Munawarah serta pengajar Al-Quran di Masjid Nabawi.
Peringatan Nuzulul Quran lingkup Pemerintah Kota Mataram dilaksanakan di halaman Kantor Wali Kota Mataram ini dihadiri oleh ribuan masyarakat kota yang berasal dari berbagai unsur.
Peringatan Nuzulul Quran dihadiri langsung oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh beserta wakilnya H Mohan Roliskana, keluarga besar Pemerintah Kota Mataram, jajaran pimpinan daerah dan anggota DPRD Kota Mataram.
Selain itu, dari jajaran pendidikan serta calon jamaah haji Kota Mataram 2015, yang diawali dengan salat Isya dan tarawih bersama.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dalam kesempatan itu mengatakan, peringatan Nuzulul Quran merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan setiap tahun tepatnya setiap tanggal 17 Ramadan.
Oleh masyarakat lokal di Lombok peringatan Nuzulul Quran disebut dengan “maleman” dan memiliki kekhasan dengan penyalaan “dila jojor” pada malam perayaannya.
Ia mengatakan, peringatan turunnya kitab suci Al Quran bukan hanya sebatas tradisi saja melainkan untuk diambil hikmah dalam setiap peringatan keagamaan.
“Mari kita mengambil hikmah agar sebagai hamba Allah kita bertekad untuk selalu ittiba’ kepada Rasulullah SAW, menjadikannya panutan untuk diteladani, dan juga mencintai Al Quran,” kata Wali Kota.
Artikel ini ditulis oleh: