Denpasar, Aktual.com – Partai Perindo menuai protes umat Hindu Bali. Gara-garanya adalah partai pimpinan Hary Tanoeseodibyo itu melakukan pasupati bendera kebesaran mereka di Pura Gunung Kawi yang terletak di Tampaksiring, Kabupaten Gianyar beberapa hari lalu. Pada acara tersebut, Hary Tanoe hadir menyaksikan prosesi pasupati bendera Partai Perindo.

Bukannya menarik simpati publik Bali, tindakan itu justru menuai kontroversi. Umat Hindu yang diwakili oleh DPP Peradah Indonesia Provinsi Bali mengecam keras tindakan tersebut. ‎Ketua DPP Peradah Indonesia Provinsi Bali, Ida Ayu Made Purnamaningsih‎ dalam pernyataan sikapnya menyebutkan beberapa alasan keberatan atas tindakan Partai Perindo tersebut. Pertama, kata dia, Pura Gunung Kawiyang terletak di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu pura Dang Kahyangan yang disucikan oleh umat Hindu di seluruh Bali.

‎”Pura ini dibangun untuk pemujaan para Dewa, terutama Dewa Wisnu sekaligus jejak peradaban Rsi Markandeya dalam menyebarkan agama Hindu. Sampai saat ini pura ini ditujukan untuk kegiatan dan aktivitas upacara keagamaan, bukan untuk kegiatan lainnya, apalagi bersifat politik praktis,” kata Ayu dalam siaran resminya, Rabu (26/4).‎

Menurut dia, upacara pasupati bendera Partai Perindo tak beretika, tak pantas dan tak elok menggunakan ruang suci dan sakral di tempat ibadah, dalam hal ini Pura Gunung Kawi yang disebutnya dijadikan panggung kontestasi politik terselubung. Apalagi, jika hal itu dilakukan guna mencari simpati publik belaka.

‎Ia menyayangkan kader Perindo Bali yang mayoritas umat Hindu justru memfasilitasi hal tersebut. “Seyogianya sebagai tuan rumah, lahir, tinggal dan hidup di Bali paham mengenai kearifan lokal, kultur dan spirit Bali. Namun, dari kegiatan yang digelar seolah tak bisa membedakan antara aktivitas keagamaan dan politik. Rasionalitas, akal sehat dan nalar luntur hanya untuk membangun pencitraan dan eksistensi parpol,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: