Jakarta, Aktual.com – Ketua Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI) Don Zakiyamani menyambut baik rencana pencalonan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym sebagai kandidat Gubernur Jawa Barat. JIMI mengajak umat Islam Jabar bersatu mendukung pencalonan Aa Gym.
“JIMI menghimbau ummat Islam Jawa Barat merapatkan barisan dalam pilkada Gubernur Jabar (2018). Hadirnya Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai salah satu kandidat Gubernur merupakan hal yang patut disyukuri warga Jabar terutama ummat Islam,” katanya, Senin (19/6).
Menurut Zakiyamani, sosok Aa Gym memiliki kapasitas, kapabilitas dan integritas yang mumpuni untuk memimpin Jawa Barat. Ketiga hal tersebut dinilainya sebagai modal utama yang membuat tingkat elektabilitas Aa Gym terbilang tinggi menjelang Pilkada Jabar 2018.
Selain itu, hal tersebut juga didukung oleh popularitasnya sebagai ulama yang telah dikenal oleh masyarakat luas.
“Aa Gym memiliki keduanya sehingga partai pengusung hanya tinggal mempersiapkan antisipasi black-campaign dari lawan politik. Sangat disayangkan bila partai Islam maupun nasionalis tidak mengusung beliau pada pilkada Jabar 2018 mendatang,” katanya.
Ia memprediksi nantinya akan ada slogan-slogan politik atau propaganda yang akan menyudutkan pencalonan Aa Gym. Karenanya, ia berpesan agar masyarakat atau umat Islam tidak terkecoh dengan hal tersebut karena selama ini masyarakat selalu termakan oleh jargon yang melarang ulama berpolitik.
“Ummat Islam di Jabar jangan terkecoh dengan propaganda larangan ulama berpolitik. JIMI menilai propaganda itu yang selama ini membuat ulama enggan memasuki ranah politik,” ucap dia.
Jargon-jargon yang melarang ulama berpolitik, lanjut Zakiyamani, merupakan sebuah penyesatan terhadap umat. Lebih lanjut, hal tersebut hanyalah salah satu upaya untuk menghalau ulama masuk ke ranah politik praktis.
“Kekuasaan merupakan alat berbuat kepada ummat jangan disalah maknai. Sejarah mencatat bagaimana peran ulama sekaligus umara sukses dalam memimpin,” terangnya.
“JIMI menilai Aa Gym merupakan sosok rendah hati, cerdas serta merakyat. Sama halnya dengan Jakarta, Jawa Barat harus dipimpin seorang pemimpin bukan seorang politisi murni,” pungkas Zakiyamani.
(Teuku Wildan)
Artikel ini ditulis oleh: