Ilustrasi- Peminta-minta

Jakarta, Aktual.com- Di dalam Agama Islam seorang muslim dianjurkan berusaha dan berupaya untuk mencari nafkah karena hal tersebut merupakan salah satu perbuatan yang Allah SWT cintai.

Syekh Yusri Rusydi menceritakan tentang kisahnya bertemu dengan seseorang yang meminta-minta kepadanya setiap datang dari jauh.

Suatu ketika, Pemuda tersebut datang menemui Syekh, Syekh Yusri berkata kepadanya, “Nanti temui aku sewaktu aku keluar masjid, semoga kamu dikayakan dan tidak datang lagi meminta,”

Setelah beliau bertemu dengannya, beliau memberikan nasehat kepada pemuda tersebut, “barang siapa yang berusaha untuk menjaga kehormatan dan tidak meminta-minta maka Allah SWT menjaganya dan barang siapa meminta-minta pada manusia maka dia akan terus dihantui kefakiran sepanjang hidupnya.”

Lanjut Syekh Yusri, beliau mengatakan bahwa kefakiran sesungguhnya adalah meminta-minta bukan karena butuh tetapi karena keinginan semata. Hanya menginginkan hal tersebut terjadi dengan cepat tanpa ada kesabaran dalam diri sehingga meminta-minta pada orang lain agar cepat terwujud.

Syekh Yusri kemudian menceritakan pengalaman pribadinya terkait dengan meminta-minta, “Aku dulu tidak punya klinik, anakku ada 5, terkadang berbulan-bulan mobilku rusak tanpa pernah diperbaiki, aku biarkan saja karena memang aku tidak punya uang untuk memperbaikinya. Padahal aku memiliki saudari-saudari yang berkerja di Saudi dan mereka memiliki uang yang begitu banyak di bank-bank mereka. Tetapi aku tidak pernah berfikir untuk menghubungi mereka dan meminjam bahkan meminta,”

Beliau menjelaskan untuk tidak mengikuti hawa nafsu yang hanya membuat diri makin rendah. Ketika ada sesuatu keinginan dalam diri dan kita menginginkan hal tersebut segera terwujud maka itu adalah salah satu tanda bahwa diri kita mengikuti Nafsu Ammarah.

“Kalau kamu selalu membeli semua yang kamu mau, berarti kamu menguatkan Nafsu Ammarah,” Ucap Syekh Yusri.

Sementara ketika kita selalu berusaha untuk melawan nafsu dengan mengatakan, “Nanti saja, ada yang lebih penting, kalau sudah selesai ini, baru pindah ke ini dst,” dengan seperti ini kita mampu menenangkan hawa nafsu dan mendidiknya dengan baik.

Maka kekayaan akan hadir kepada kita, hidup menjadi kaya dan mati karena pada hakikatnya kekayaan adalah ketika kita tidak membutuhkan apapun melainkan hanya membutuhkan Allah SWT.

Semoga Allah SWT menyelamatkan kita dan membuat kita kaya dengan-Nya. Amin.

Faedah Dars Jum’at siang bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani 21 Mei 2021 M

Wallahu a’lam

(Rizky Zulkarnaen)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra