demo undip
demo undip

Semarang, Aktual.com – Universitas Diponegoro bakal memiliki apartemen berlantai lebih dari 10, yang akan dihuni bagi kalangan mahasiswa dan dibangun di kompleks kampus. Investasi pembangunan senilai Rp500 miliar itu diinisiasi oleh dua perusahaan properti besar yaitu PT PP Properti Tbk dan PT Adhisatya Property, serta Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kesepatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) berlangsung di Kantor Marketing Proyek Payon Amartha Jalan Bukit Barisan Raya, Permata Puri Ngaliyan, Kota Semarang.

Direktur PT PP Properti Tbk Galih Saksono mengatakan, apartemen yang dibangun dengan harga terjangkau bagi mahasiswa. Apartemen harus bebas dariperedaran narkobayang pengelolaannya menggandeng BNN.

“Awalnya kita ingin berkonsultasi dan menjalin kerjasama dengan BNN dalam upaya bidang pencegahan ada di Deputi Pencegahan. Niat kami disambut baik, kita duduk bareng deputi bidang pencegahan dan akhirnya saya bisa langsung bertemu dengan Kepala BNN (Budi Waseso-red) sendiri,” ucap dia, di Semarang, Jumat (30/9).

Galih menjelaskan, pertemuan itu membicarakan seputar pengelolaan dan manajemen apartemen yang ideal untuk mencegah terjadinya peredaran narkoba di hunian mewah bagi para mahasiswa tersebut.

“Misalnya SOP, pintu masuk memakai X-Ray, Security beda. Untuk narkoba dan satpam beda. Mereka mempunyai lembaga pelatihan security. Ini sudah alumni sana. Ada juga di pos satpam masih kajian. Pada pintu masuk ditulisi; ‘Gedung ini dibawah naungan BNN’. Ini masih diskusi. Jangan sampai value bisnis berkurang, beliau (Buwas) sangat fair dan mengerti untuk persoalan itu,” paparnya.

Selain itu, beber Galih untuk lebih menjamin tidak masuknya barang haram ke lingkungan apartemen pihaknya dalam membangun pintu masuk apartemen ini nantinya juga dilengkapi dengan alat cegah tangkal narkoba seperti alat pendeteksi X-Ray. Bila diperlukan juga akan disediakan anjing pelacak di pos pintu masuk apartemen.

“Perlu nggak ada anjing pelacak? Hal itu masih tentatif. Banyak di area terbuka akan dipasang CCTV. Ada juga penyediaan tes urine. Bisa calon penghuni harus tes urine misalnya. Apakah ini memberatkan atau nggak masih dalam rencana dan wacana kita,” ungkapnya.

Selain itu, petugas keamanan apartemen yang dipersiapkan akan dibekali pelatihan mekanisme dan cara pengamanan oleh BNN. Pasalnya, tugas dan fungsi pengamanan untuk kasus narkoba tidak sama dengan petugas satuan pengamanan (satpam) seperti biasanya.

“Nanti petugas keamananya juga khusus. Mereka akan dibekali pelatihan khusus juga oleh BNN karena satpam biasa beda dengan petugas keamanan anti narkoba,” turunnya.

Rencana pembangunan tahap awal, akan dibangun 3 tower apartemen dengan tinggi sekitar 28 lantai di atas lahan seluas 5.500 meter persegi. Meski bangunan apartemen terkesan mewah dan mahal namun bagi kalangan mahasiswa setiap unitnya akan dijual dengan harga hanya Rp 200 juta.

“Kami yakin apartemen ini akan mendapat sambutan baik dari konsumen. Apalagi, mengingat kawasan Tembalang merupakan salah satu pusat pendidikan terbesar di Indonesia. Apalagi dengan adanya kampus ternama Undip Semarang dan Politeknik Negeri Semarang. Saat ini sudah tersedia sebanyak 445 unit siap dihuni,” ujarnya.

(Muhammad Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan