Ilustrasi - Gedung Unilever Indonesia

Jakarta, Aktual.com – Unilever Indonesia menunjukkan kinerja yang baik di kuartal 1 2024 dengan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun. Presiden Direktur Benjie Yap menyatakan bahwa meskipun perusahaan menunjukkan kinerja yang baik, pihaknya tetap aktif merancang sejumlah strategi untuk mempertahankan dan mengembangkan kinerja perusahaan ke depan.

“Hasil kuartal ini mencerminkan ketangkasan perusahaan dalam beradaptasi menghadapi berbagai tantangan. Kami mencatat adanya peningkatan kinerja keuangan perseroan termasuk pertumbuhan dari sisi volume dan margin,” kata Benjie dalam keterangan tertulis, Rabu (24/4).

Secara angka dia menjelaskan pertumbuhan volume dasar (UVG) positif sebesar 0,2% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan pendapatan domestik meningkat sebesar 24,7% dari Q4 2023, namun melemah sebesar 4,7% dibandingkan Q1 2023.

Penjualan bersih tercatat Rp 10,1 triliun dengan laba bersih Rp 1,4 triliun. Dia menyatakan bahwa pertumbuhan laba bersih sebesar +3,1% dibandingkan tahun sebelumnya, karena peningkatan marjin kotor dan penurunan biaya jasa.

“Tingkat penjualan bulan Maret di channel utama kami telah pulih kembali ke level Q3 2023 dan pangsa pasar month-on-month kami terus meningkat jika dibandingkan dengan posisi terendah pada Desember 2023. Perseroan juga berhasil untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di lebih dari 80% kategori di mana kami beroperasi. Hasil positif ini merupakan upaya dari eksekusi prioritas strategis Perseroan yang dilakukan dengan efektif,” jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa Unilever Indonesia juga mengalami peningkatan belanja iklan sebesar 107 basis poin. Peningkatan tersebut terjadi dari 8,0% pada Q1 2023 menjadi 9,0% pada Q1 2024.

Meskipun begitu, dia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan perusahaan dengan menerapkan sejumlah strategi prioritas. Strategi prioritas tersebut mencakup memperkuat merek utama, menciptakan pasar, meningkatkan eksekusi di pasar, meningkatkan dampak bisnis, dan memperkuat keberlanjutan inti bisnis.

“Ke depan, kami akan tetap fokus mendorong pertumbuhan dan kemajuan bisnis, sejalan dengan komitmen kami untuk menghasilkan bisnis yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, dan bertanggung jawab. Oleh karenanya, kami akan terus menjaga daya saing kami di pasar melalui inovasi yang unggul, komunikasi brand kami yang mengesankan, dan program pengembangan pasar,” jelasnya.

Untuk memperkuat merek utama, dia mengatakan bakal terus memperkuat merek unggulan yang berkontribusi hampir 80% dari penjualan. Pihaknya pun bakal terus menghadirkan inovasi baru dalam sejumlah produk yang dimiliki Unilever Indonesia.

“Berfokus pada Power Brands, kami terus memperkuat merek utama kami yang berkontribusi hampir 80% dari penjualan kami. Peluncuran Vaseline Gluta Vitamin dan peluncuran kembali Pepsodent Sensitive Expert dengan manfaat unggul, serta peluncuran kembali Clear dengan komunikasi yang lebih kuat adalah contoh eksekusi dalam pilar strategis ini,” tuturnya.

Untuk terus menggenjot penjualan pada produk-produk unggulan yang dimiliki, Perseroan memaksimalkan sejumlah momen-momen tertentu. Pada kuartal ini, Perseroan mengoptimalkan momentum hari raya melalui kampanye yang relevan dengan dua brand Unilever Indonesia, yaitu Bango dan Royco. Perusahaan juga meluncurkan varian baru Tin & Zaitun di body wash Lifebuoy.

Dalam upaya menciptakan pasar baru, Unilever Indonesia tidak akan berhenti untuk terus menghadirkan sejumlah produk baru. Selain itu, kehadiran sejumlah produk anyar juga akan menambah portofolio perusahaan untuk beragam produk dan bermacam-macam segmen.

Unilever telah meluncurkan beberapa produk inovatif untuk memperkuat portofolio Unilever Indonesia baik di segmen premium maupun value. Untuk memperkuat kepemimpinan di segmen value, Unilever Indonesia telah meluncurkan Lifebuoy pencuci piring, yang menawarkan formula penghilang lemak yang unggul dan mampu secara efektif menghilangkan bakteri hanya dalam satu kali pencucian. Di segmen premium, Perseroan meluncurkan Pepsodent Electric Toothbrush dan Tresemme Serum, serta meluncurkan kembali Pepsodent Herbal.

Pihak Unilever terus berupaya untuk memastikan bahwa produk-produk yang dihadirkan tetap relevan untuk masa kini dan masa depan, dengan tujuan untuk memperkuat eksekusi di pasar.

“Kami mempercepat Transformasi Go-To-Market kami, memastikan channel penjualan kami selalu future-fit, dan memastikan bahwa kami memberikan pelayanan terbaik dengan lebih cepat. Penerapan komitmen ini salah satunya adalah melalui transformasi channel Distributive Trade dengan memperluas cakupan, terutama toko-toko besar, mengembangkan toko dengan menyempurnakan pilihan produk dan memastikan tampilan produk di toko sehingga lebih menarik, serta menjalankan program loyalitas pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan kami,” jelasnya.

Dia mengatakan untuk meningkatkan dampak bisnis, pihaknya pun gencar melakukan efektivitas dalam mengelola pengeluaran perusahaan.

“Kami berhasil melakukan pemulihan bisnis kami melalui meningkatkan margin kotor ke 61 basis points menjadi 49,9%. Hal ini didorong oleh beberapa inisiatif penghematan, termasuk pengelolaan harga komoditas, otomasi pabrik dan restrukturisasi biaya, serta melakukan berbagai penyederhanaan untuk memastikan efektivitas dalam hal pengelolaan pengeluaran,” ungkapnya.

“Perusahaan tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan volume yang kompetitif dan margin kotor sambil mempertahankan daya saing, terus berinvestasi untuk brands dan prioritas strategis, serta mempercepat transformasi Go-To-Market,” sambungnya.

Walaupun begitu, Benjie memastikan bahwa Unilever Indonesia akan terus mendorong keberlanjutan. Tindakan tersebut juga sejalan dengan upaya berbagai perusahaan untuk mendukung pemeliharaan alam dan pengendalian sampah plastik.

“Fokus upaya keberlanjutan kami terdiri dari empat hal penting: Iklim, Plastik, Alam, dan Mata Pencaharian. Kedepannya kami akan fokus pada target jangka pendek untuk mendorong lebih banyak dampak positif dari program keberlanjutan kami. Salah satu pencapaian kami pada tahun 2023 adalah berhasil mengumpulkan & memproses lebih dari 56.000-ton plastik, lebih dari 100% plastik yang digunakan untuk menjual produk kami sepanjang tahun,” tuturnya.

Dia juga menyatakan bahwa perusahaan tetap tangkas dalam menghadapi berbagai tantangan dari eksternal.

“Terlepas dari tantangan geopolitik dan iklim politik, kami yakin akan kemampuan perseroan untuk membawa bisnis kembali bertumbuh,” Jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra