Beranda Regional Jawa Barat Universitas Muhammadiyah Jakarta Turunkan Tim Bantuan Medis ke Cianjur

Universitas Muhammadiyah Jakarta Turunkan Tim Bantuan Medis ke Cianjur

Ilustrasi Pengungsi Korban Gempa Cianjur

Cianjur, aktual.com – Tim Bantuan Medis Meridien Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) ikut serta dalam penanganan korban luka dengan terjun ke lokasi bencana Gempa Cianjur selama pekan kemarin. Sebanyak 17 relawan tergabung dalam tim bantuan medis ini yang terdiri dari 2 mahasiswa Kebidanan, 2 mahasiswa Gizi, 6 mahasiswa Kedokteran, dan 4 Dosen serta 3 tenaga kependidikan. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari 22 – 25 November.

Dikutip dari situs Muhammadiyah, pada hari pertama, tim melakukan pemantauan di RSUD Sayang Cianjur yang ikut terkena dampak gempa. Beberapa bagian bangunan mendapat kerusakan cukup parah.

Untuk informasi, RSUD Sayang Cianjur merupakan salah satu rumah sakit wahana pendidikan FKK UMJ dimana terdapat mahasiswa profesi dokter FKK UMJ yang tengah melakukan praktik lapangan. Beruntung saat kejadian gempa, semua mahasiswa UMJ selamat tanpa cedera. Di hari kedua, tim terbagi menjadi dua. Pertama yang ditugaskan terjun ke warga sekitar rumah sakit, sementara tim lainnya membantu logistik obat di pusat posko.

Pada hari ketiga, tim melakukan kunjungan ke desa yang belum terjangkau layanan kesehatan. Tim juga melakukan pelayanan medis kepada masyarakat terdampak bencana. Hal ini bertujuan untuk membantu para korban di daerah yang belum terjangkau pelayanan kesehatan yang memadai, imbas dari terputusnya akses jalan.

Wakil Dekan III FKK UMJ, dr. Attariq menjelaskan bahwa rasa kemanusiaan atas bencana menjadikan FKK UMJ semakin dikenal luas oleh masyarakat. Keikutsertaan dalam menangani korban gempa di Cianjur ini juga merupakan bentuk kepedulian mahasiswa serta dosen FKK terhadap kesehatan di Indonesia.

“Andil dalam kegiatan bencana bukan hanya melatih rasa keprihatinan dan kemanusiaan, tetapi juga melatih kemampuan dalam disiplin ilmu masing-masing,” jelas Attariq.

Seperti diketahui, Gempa bumi berkekuatan 5.6 Mw dengan kedalaman 10 km mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia pada 21 November lalu. Gempa ini dirasakan hingga Bandung, DKI Jakarta, Tangerang, Rangkasbitung, dan Lampung. Menurut BMKG, pasca gempa tersebut juga terdapat puluhan gempa susulan sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan menjauhi bangunan yang terjadi kerusakan atau keretakan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Megel Jekson