Malang, Aktual.co — Ratusan supir angkot dari berbagai jurusan melakukan aksi demo di depan kantor Balai Kota Malang, menolak keberadaan Bus Sekolah yang beberapa hari beroperasi secara diam-diam, Kamis (22/1) pagi.
Ketua jalur mikrolet Landungsari-Gadang, Achmad Chodar mengatakan aksi yang dilakukan para sopir dilakukan secara spontan. Para sopir di semua jalur tiba-tiba mengajak melakukan aksi turun jalan.
“Aksinya spontanitas, saya diberitahu pagi ini tadi,” kata Chodar.
Pantauan dilapangan, ratusan mikrolet berjejer dari depan halaman Balai Kota hingga melingkar ke Tugu, arus jalan pun dialihkan guna menghindari kemacetan.
Salah seorang supir angkot bernama Surbini mengatakan sejak beroperasinya bus sekolah, penghasilan angkot menurun 50 persen. Biasanya dalam satu hari mendapat penghasilan Rp80 ribu, kini hanya mendapat Rp30 ribu per harinya.
“Setelah ada bus sekolah berkurang penghasilan kita,” kata Surbini
Jumlah penumpang dari pelajar selama ini berjumlah antara 30 persen sampai 40 persen dan masih menjadi primadona para supir angkot pada pagi hari. Kini, dengan adanya bus sekolah jumlah penumpang dari sekolah menurun tajam.
Kapolresta Malang AKBP Singgamata mengambil langkah menemui para supir angkot yang melakukan aksi demo di depan Balai Kota. Para supir angkot diimbau agar melakukan unjuk rasa dengan tertib tanpa melakukan aksi anarkis.
“Saya harap agar demo yang dilakukan kali ini berlangsung tertib,” kata AKBP Singgamata.
Artikel ini ditulis oleh:

















