Pekanbaru, Aktual.com — Akademisi dari Program Pascasarjana Universitas Riau Prof Nurhizrah Gistituati menyebutkan ada delapan bidang profesi yang berpeluang di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu perawat, pekerja di bidang teknik, Arsitek, tenaga survei, akuntan, pariwisata, praktisi medis dan dokter gigi.

Saat memberikan kuliah umum di PPS UR di Pekanbaru, Sabtu (27/2), ia menegaskan, delapan profesi ini tergabung dalam lima sektor utama MEA yaitu transportasi, e-ASEAN, pelayanan medis, pariwisata dan jasa logistik.

Menurut dia, dari sektor utama tersebut Indonesia mempunyai kesempatan yang sama dengan negara-negara di ASEAN lainnya.

“Asalkan Indonesia mau menggunakan peluang ini untuk mengekspor barang, jasa, dan tenaga kerja terampil bahkan kalau bisa juga modal dan investasi seperti yang dilakukan negara-negara itu,” katanya.

Selain sektor utama tersebut dia menambahkan ada produk yang dapat juga diandalkan pada MEA ini seperti produk pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil dan produk tekstil, otomotif, dan produk berbasis kayu.

Lima sektor utama dan tujuh sektor tambahan ini jika digabungkan maka hasilnya ada delapan profesi yang dianggap paling berpeluang dalam menghadapi MEA.

“Di era MEA profesi-profesi yang bersifat teknis sangat berpeluang dan paling dibutuhkan,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan