“Saya sudah instruksikan Dishub dan instansi terkait lain di Kota Bekasi supaya dipasang beton pembatas sehingga stasiun benar-benar steril,” katanya.

Rahmat mengatakan, stasiun yang dibangun menggunakan dana bantuan Pemerintah Jepang senilai total Rp2,3 triliun itu dinilai Rahmat perlu memperluas lagi area parkirnya.

Area parkir yang tersedia saat ini baru berkapasitas tampung 100 mobil dan 300 motor, sehingga Rahmat berencana akan kembali memperluas parkiran dengan membuka lahan lain di sekitarnya agar lebih luas lagi.

“Kita akan tambah parkirannya, sebab data yang saya terima, jumlah perjalanan masyarakat Bekasi menggunakan kereta listrik berkisar 150 ribu lebih per hari. Perlu fasilitas parkiran yang memadai,” katanya.

Rahmat menambahkan, stasiun baru itu diharapkan mampu menjadi solusi kemacetan di sekitar Jalan Ir H Djuanda atau tepatnya di depan stasiun eksisting yang ada di Kelurahan Margajaya, Bekasi Timur.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu