Pada dasarnya kata dia, serikat pekerja adalah “orang dalam” yang tentunya sudah pintar berhitung. Seperti potensi kerugian yang akan dialami perusahaan ketika indikasi tekanan dan ultimatum mogok kerja disuarakan.
“Rasanya kita ini harus berpikir keras untuk menerka motif rekan rekan serikat pekerja dan APG tersebut. Jika memang yang mereka perjuangkan adalah keberlangsungan operasional perusahaan, jangan sampai mencederai hal hal yang mereka perjuangankan,” tandasnya.
Sekarga dan APG kata dia, harus berhati hati dalam menyuarakan kepentingan Pekerja di Garuda. “Masih ada jalan lain, dengan mediasi misalnya, serta memberikan masukan-masukan yang berupa kritik membangun untuk kemajuan Garuda,” sarannya.
Menurutnya lagi, saat ini diperlukan adanya konsolidasi dan hubungan yang solid antara manajemen Garuda dengan seluruh pemangku kepentingan terkait di Garuda – termasuk jajaran pegawai Garuda Indonesia.
“Maskapai penerbangan Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan National Flag Carrier yang sedang berusaha keluar dari keterpurukan masalah keuangannya. Ini butuh kesadaran dan komitmen,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara