Jakarta, Aktual.com — Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi Dudung Koswara mengatakan upah guru honorer di daerah ini sangat tidak layak yakni Rp200 ribu/bulan.

“Upah yang diterima setiap guru honorer jauh di bawah layak, padahal tugas menjadi guru sangat berat dan tidak jauh berbeda dengan yang sudah berstatus PNS,” katanya di Sukabumi, Minggu (15/5).

Menurutnya, hingga kini pemerintah masih kurang memerhatikan nasib para guru honorer, minimalnya dengan upah yang lebih layak. Karena untuk menjadi guru, mereka harus menempuh berbagai pendidikan di perguruan tinggi.

Bahkan, jika dilihat upah guru itu berarti hanya 10 persen dari upah minimal buruh pabrik di Kota Sukabumi sehingga dengan kondisi yang seperti ini maka guru honorer jauh dari sejahtera.

Selain itu, hingga saat ini sama sekali belum ada penghargaan bagi guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun di berbagai sekolah, padahal pengabdian mereka tidak kalah dibanding guru PNS, khususnya dalam mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan.

“Kami berharap agar pemerintah pusat bisa mengangkat guru honorer menjadi PNS atau minimalnya memberikan penghargaan melalui upah yang lebih layak karena keberadaan mereka sangat membantu dalam mencerdaskan bangsa,” tambahnya.

Di sisi lain, Dudung mengatakan sekitar 50 persen dari 6 ribu guru yang ada di Kota Sukabumi statusnya masih honorer. Bahkan ada guru honorer yang sudah mengabdi selama 40 tahun dan hingga kini belum juga diangkat menjadi PNS.

“Karena adanya moratorium CPNS, jumlah guru honorer di Indonesia semakin berkurang khususnya di Kota Sukabumi karena banyak yang pensiun sehingga banyak sekolah yang mengangkat guru honorer untuk menambal kekurangan tersebut,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara