Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Penasehat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid memberikan sorotan pada kolaborasi dan gotong royong sebagai kunci untuk mengeksploitasi potensi investasi regional yang bisa mencapai angka fantastis sebesar US$20 triliun pada 2045.
“Pasarnya sangat besar. Mengingat tingginya potensi pertumbuhan di ASEAN, kita bisa mencapai target investasi $20 triliun AS pada tahun 2045,” ujar Arsjad saat berbicara di ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Minggu (3/9).
Dengan fokus pada tema “Sentralitas ASEAN Melalui Inovasi dan Inklusivitas,” ASEAN-BAC menargetkan pembentukan ekosistem bisnis yang kuat di seluruh negara anggota ASEAN. Tujuannya adalah agar setiap negara dalam konsorsium ini bisa maju dan berkembang secara bersamaan.
Arsjad mengakui bahwa ada kecenderungan untuk meremehkan ASEAN sebagai sebuah blok regional di masa lalu. “Namun, meski dihadapkan dengan berbagai krisis dan tekanan geopolitik serta geoekonomi, ASEAN tetap mampu bertahan. Bahkan lebih dari itu, kita mampu menjadikan ASEAN sebagai motor pertumbuhan global,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kunci dari sentralitas ASEAN tidak hanya terletak pada posisinya yang strategis di peta dunia, tetapi juga pada perubahan mindset atau cara pandang yang mempromosikan pertumbuhan bersama.
Dalam pencariannya akan solusi atas pertanyaan bagaimana bisnis di ASEAN dapat tumbuh, Arsjad telah melakukan serangkaian dialog dan konsultasi. “Kami telah menyusun berbagai aspirasi yang akan dijadikan sebagai panduan dalam merumuskan kebijakan,” ungkapnya.
Kebijakan-kebijakan ini sudah diserahkan dan mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo, yang juga menjabat sebagai Ketua ASEAN untuk tahun 2023.
“Presiden Joko Widodo sepakat dengan visi kami yang menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk membangun kawasan ini,” katanya.
Dalam rencana jangka panjang, lima prinsip—perdamaian, kemakmuran, kesejahteraan manusia, keberlanjutan lingkungan, dan kemitraan—akan menjadi pilar pembangunan ASEAN yang inklusif.
“Melalui upaya bersama, kita akan menghadapi berbagai tantangan, memanfaatkan setiap peluang, dan menciptakan sebuah warisan yang akan mendefinisikan peta ekonomi ASEAN bagi generasi yang akan datang,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan