Palu, Aktual.com – Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, mengatakan kegiatan pasar kerja atau job fair sebagai upaya mendekatkan masyarakat pencari kerja dengan lowongan kerja.
“Ketenagakerjaan merupakan salah satu persoalan dalam penanganan kependudukan di daerah ini,” kata Asisten II Bidang Perekonomian Sektretaris Daerah Kota Palu Husaema, saat menghadiri kegiatan pasar kerja, di Palu, Sabtu (6/11).
Ia menjelaskan, terlebih lagi Kota Palu sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah yang tidak saja menjadi daya tarik bagi wisatawan, akan tetapi juga menarik bagi pencari kerja untuk mengadu peruntungan.
Survei angkatan kerja nasional tahun 2020 mencatat, berdasarkan masing-masing bidang, penduduk usia 15 tahun ke atas dapat dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Tidak terkecuali angkatan kerja Kota Palu, tahun lalu sebesar 193.860 orang dan bukan angkatan kerja sebesar 102.742 orang. Dari jumlah tersebut terdapat penduduk bekerja 93,61 persen dan mencari pekerjaan 6,39 persen.
“Jumlah pencari kerja terdaftar di Kota Palu oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja pada tahun lalu sebanyak 6.352 orang. Lalu dari 6.352 orang, yang terdaftar sebanyak 554 orang dan sudah ditempatkan bekerja,” ucap Husaema.
Sebagaimana tujuan kegiatan tersebut, yakni untuk mempertemukan antara pencari kerja dan perusahaan secara langsung, sehingga dapat mempermudah proses penempatan, baik untuk penempatan dalam negeri maupun luar negeri.
Dari situ, katanya, juga akan tergambar pemilihan bidang kerja sekaligus menjadi sampel bagi pemerintah setempat untuk menetapkan kebijakan dan mengintervensi program dalam rangka meminimalisir pengangguran.
“Besar harapan kami, lewat kegiatan ini perusahaan mendapat tenaga kerja yang berkompeten sesuai dengan kualifikasi dan jabatan yang diinginkan,” ucap Husaema.
Kegiatan diselenggarakan Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu ini dirangkaian dengan dengan pameran UMKM, sekaligus penyerahan secara simbolis bantuan permodalan dari Kementerian Koperasi dan UMKM bagi wirausaha dan usaha mikro yang terdampak bencana.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu