1 dari 5
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) bersama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memberikan keterangan saat pertemuan rapat koordinasi antara lembaga terkait aksi penculikan terhadap tiga Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang berlayar di Lahad Batu, Sabah, Malaysia di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin (11/6/16). Aksi penculikan diduga oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut masih dilakukan monitor dan komunikasi dengan pihak Malaysia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) bersama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memberikan keterangan saat pertemuan rapat koordinasi antara lembaga terkait aksi penculikan terhadap tiga Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang berlayar di Lahad Batu, Sabah, Malaysia di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin (11/6/16). Aksi penculikan diduga oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut masih dilakukan monitor dan komunikasi dengan pihak Malaysia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) bersama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memberikan keterangan saat pertemuan rapat koordinasi antara lembaga terkait aksi penculikan terhadap tiga Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang berlayar di Lahad Batu, Sabah, Malaysia di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin (11/6/16). Aksi penculikan diduga oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut masih dilakukan monitor dan komunikasi dengan pihak Malaysia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) bersama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memberikan keterangan saat pertemuan rapat koordinasi antara lembaga terkait aksi penculikan terhadap tiga Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang berlayar di Lahad Batu, Sabah, Malaysia di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin (11/6/16). Aksi penculikan diduga oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut masih dilakukan monitor dan komunikasi dengan pihak Malaysia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) bersama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memberikan keterangan saat pertemuan rapat koordinasi antara lembaga terkait aksi penculikan terhadap tiga Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang berlayar di Lahad Batu, Sabah, Malaysia di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Senin (11/6/16). Aksi penculikan diduga oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut masih dilakukan monitor dan komunikasi dengan pihak Malaysia.
Artikel ini ditulis oleh:
















