“Misalnya pada kasus Bom Bali I, teror Thamrin Jakarta dan yang terkini yakni teror Bom Gereja Surabaya,” kata Tito.

Di samping itu, Tito juga memberikan pandangannya tentang peran signifikan dari Financial Intelligence Unit di berbagai negara guna memutus aliran dana dan logistik bagi para kelompok teroris.

Tito juga menekankan betapa pentingnya kerja sama antarnegara dalam penanggulangan kejahatan aliran dana kelompok teroris.

“Berbagi informasi dan pengembangan kapasitas di antara penegak hukum termasuk financial intelligence unit khususnya di kawasan regional Asia dan Australia,” ujarnya.

Acara CTF Summit tahun ini dilaksanakan berdasarkan keberhasilan penyelenggaraan pertemuan sebelumnya di Sydney (Australia), Bali (Indonesia) dan Kualalumpur (Malaysia).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid