Badai Sarika (ist)

Jakarta, Aktual.com – Sebagaimana diprakirakan sebelumnya, saat ini pusat badai Sarika telah memasuki Semenanjung Hainan-Cina Selatan, membawa peluang sabuk pusaran hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi di lautan sekitar.

Otoritas Cuaca Cina (CMA) sudah mengeluarkan peringatan dini sinyal kuning (waspada), dan ratusan orang sudah diungsikan. Sementara di timur Filipina, pusat badai Haima telah berada dekat lintang-bujur di mana Depresi Tropis Karen terbentuk pada awalnya (dinamai Sarika setelah menjadi badai).

Badai Tropis Sarika diperkirakan memasuki Vietnam daratan sebelah utara esok malam-dini hari, dan Badai Haima mendekati Pulau Luzon utara lusa. Setelahnya, lintasan Badai Haima diperkirakan menuju Provinsi Fujian Cina daratan Kamis ini.
Lintasan badai Haima tidak jadi melewati Taiwan sebagaimana awalnya diperkirakan beberapa Otoritas Cuaca di kawasan itu.

“Adanya badai kembar di kawasan subtropis belahan bumi utara itu akan berdampak memperlama penguatan “habagat”/southwest monsoon di sekitar Laut Cina Selatan, dan mempengaruhi dinamika cuaca buruk dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia bagian utara ekuator,” kata Peneliti Cuaca dan Iklim Ekstrim BMKG, Siswanto, dalam keterangan yang diterima Selasa (18/10).

Cuaca buruk dapat berkembang dari daerah pertemuan angin dan mengumpulnya masa udara di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, Selat Malaka, Selat Karimata, dan utara Kalimantan. Gelombang tinggi >2m akibat tarikan angin menuju pusat badai diperkirakan dapat terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Jawa dan laut Halmahera serta utara Papua.

“Dinamika cuaca Jakarta juga terpengaruh akibat berkumpulnya masa udara menuju laut Jawa. Hujan ringan – sedang diperkirakan turun siang dan malam hari ini untuk sebagian besar wilayah Jabodetabek,” tutup kandidat Ph.D. di Vrije Universitat Amsterdam, Belanda ini.

Artikel ini ditulis oleh: